Pemerintah Perbanyak Angkutan Berbasis Rel di Ibu Kota Baru

10 Oktober 2019 12:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desain ibu kota baru Indonesia. Foto: Dok. Kementerian PUPR
zoom-in-whitePerbesar
Desain ibu kota baru Indonesia. Foto: Dok. Kementerian PUPR
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pentingnya membangun transportasi di ibu kota baru. Ia mengatakan kendaraan yang awal dibangun adalah kereta api.
ADVERTISEMENT
Namun, Budi Karya belum bisa mengungkapkan berapa total dana yang disiapkan untuk pembangunan transportasi di ibu kota baru.
“Kita belum menghitung (dana) sampai demikian. Karena definitely titik untuk ditetapkan kan belum ada. Sehingga angkutan paling besar adalah kereta Api, itu harus dibangun kurang lebih 30 sampai 40 kilometer (km),” kata Budi Karya di Hotel Redtop Jakarta, Kamis (10/10).
Tidak hanya kereta api, ternyata pemerintah akan memperbanyak transportasi berbasis rel di ibu kota baru. Misalnya LRT dan MRT.
"Setelah itu baru in future bangun MRT, LRT dan sebagainya," imbuhnya.
Budi Karya mengatakan transportasi di ibu kota baru harus terintegrasi. Pengintegrasian tersebut harus sudah dimulai sejak dari bandara sampai ke tempat yang dituju. Budi Karya mengungkapkan kendaraan di ibu kota baru mayoritas akan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi memberikan sambutan pada acara Market Sounding Proyek KPBU Pembangunan Bandar Udara Singkawang, Kalimantan Barat, di BKPM, Jakarta selatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
“Sesampai di TOD perkotaan itu, baru dikoneksikan dengan semacam EGT, bisa berupa kereta listrik atau semacam bus yang diadopsi dari teknologi lebih maju dia tidak berbasis rel tapi berbasis jalan dikombinasi. Kalau persentasenya kereta akan dominasi transportasi publik di sana,” ujar Budi Karya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Budi Karya menegaskan transportasi lain seperti kapal juga akan dikembangkan. Ia membeberkan pembangunan transportasi akan dimulai dengan perencanaan selama setahun ke depan. Setelah itu, kata Budi Karya, dua tahun berikutnya ada land clearing atau pembebasan lahan.
“Tahun keempat, kelima sarana sudah ada dan uji coba penggunaan transportasi massal itu,” ungkap Budi Karya.
Budi Karya berharap rencana tersebut bisa berjalan dengan baik. Rencananya dalam mendukung proses pembangunan transportasi di ibu kota baru akan ada 3 sumber pendanaan.
“Dalam pembahasan dengan Bappenas, ada tiga sumber dana. APBN 20-30 persen, KPBU dan swasta sendiri,” sebut Budi Karya.