Pemerintah Raih Rp 4,8 Triliun dari Hasil Lelang Surat Utang Syariah

5 September 2018 8:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Bank menyiapkan uang kertas rupiah untuk ATM dan kantor cabang di Jakarta. (Foto: AFP PHOTO / Bay Ismoyo)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Bank menyiapkan uang kertas rupiah untuk ATM dan kantor cabang di Jakarta. (Foto: AFP PHOTO / Bay Ismoyo)
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (4/9). Dalam lelang tersebut, pemerintah menyerap dana senilai Rp 4,8 triliun dari total penawaran yang masuk sebesar Rp 10,48 triliun.
ADVERTISEMENT
Jumlah dana yang diserap pemerintah tercatat melampaui target indikatif sebesar Rp 4 triliun. Namun, angka tersebut masih lebih rendah dari lelang sukuk sebelumnya yang sebesar Rp 6,26 triliun dari total penawaran masuk sebesar Rp 14,80 triliun.
Berdasarkan laporan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Rabu (5/9), dari enam seri sukuk yang dilelang, seri SPNS05032019 mendapat penawaran masuk tertinggi dengan nilai Rp 3,8 triliun dan nominal yang dimenangkan sebesar Rp 1,1 triliun. Seri yang jatuh tempo pada 5 Maret 2019 tersebut memiliki imbal hasil atau yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,48 persen.
Petugas menghitung pecahan uang rupiah (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menghitung pecahan uang rupiah (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro)
Berikutnya, seri SPNS05062019 memperoleh penawaran masuk sebesar Rp 2,75 triliun dengan nominal yang dimenangkan sebesar Rp 1,2 triliun. Seri yang jatuh tempo pada 5 Juni 2019 tersebut memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,92 persen.
ADVERTISEMENT
Seri PBS016 mendapatkan penawaran masuk sebesar Rp 1,97 triliun dan nominal yang dimenangkan sebesar Rp 1,1 triliun. Seri yang jatuh tempo pada 15 Maret 2020 tersebut memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 7,87 persen.
Seri PBS012 memperoleh penawaran masuk sebesar Rp 0,95 triliun dan nominal yang dimenangkan sebesar Rp 0,90 triliun. Seri yang jatuh tempo pada 15 November 2031 tersebut memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 8,85 persen.
Seri PBS002 memperoleh penawaran masuk sebesar Rp 0,55 triliun dan nominal yang dimenangkan sebesar Rp 0,33 triliun. Seri yang jatuh tempo pada 15 Januari 2022 tersebut memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 8,09 persen.
Terakhir, seri PBS015 memperoleh penawaran masuk sebesar Rp 0,44 triliun dan nominal yang dimenangkan sebesar Rp 0,17 triliun. Seri yang jatuh tempo pada 15 Juli 2047 tersebut memiliki yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 9,07 persen.
ADVERTISEMENT