Pemerintah Targetkan Defisit Anggaran 1,84 Persen di 2019
ADVERTISEMENT
Pemerintah menargetkan defisit anggaran pada tahun depan sebesar 1,84 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun ini yang ditetapkan 2,19 persen terhadap PDB.
ADVERTISEMENT
Bahkan angka defisit anggaran tersebut merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir, yakni dari 2,25 persen terhadap PDB pada 2014 menjadi 1,84 persen terhadap PDB dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019.
Secara jumlah, defisit tersebut dipatok sebesar Rp 297,2 triliun, lebih rendah dibandingkan Rp 314,2 triliun yang dipatok dalam outlook APBN 2018.
Berdasarkan data Nota Keuangan yang diterima kumparan, Kamis (16/8), defisit pada 2019 ini berasal dari pendapatan negara yang ditargetkan sebesar Rp 2.141,5 triliun. Terdiri dari penerimaan perpajakan yang ditargetkan sebesar Rp 1.781 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 361,1 triliun, dan hibah sebesar Rp 0,4 triliun.
Sementara itu, belanja negara pada tahun depan ditargetkan sebesar Rp 2.439 triliun yang terdiri dari belanja pemerintah pusat yang sebesar Rp 1.603,7 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa yang sebesar Rp 823 triliun.
ADVERTISEMENT
Selain itu, defisit keseimbangan primer pada 2019 ditargetkan sebesar 0,13 persen dari PDB atau terendah dalam lima tahun terakhir atau semakin menuju positif. Pada 2018, pemerintah menargetkan defisit keseimbangan primer sebesar 0,44 persen dari PDB.
Adapun pembiayaan dari defisit anggaran ini ditargetkan sebesar Rp 297,2 triliun, dengan pembiayaan yang sebesar Rp 359,3 triliun dan pembiayaan investasi sebesar Rp 74,8 triliun.