Pemerintah Tegaskan Fundamental Ekonomi Indonesia Baik

28 November 2018 19:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua Anggota Dewan Komisioner LPS Destry Damayanti dan Fauzi Ichsan di Kantor LPS, Jakarta (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dua Anggota Dewan Komisioner LPS Destry Damayanti dan Fauzi Ichsan di Kantor LPS, Jakarta (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah optimistis dengan kondisi perekonomian domestik saat ini dan tahun mendatang di tengah tekanan global yang masih tinggi. Hal ini sekaligus menjawab beberapa pihak yang masih mengkhawatirkan kondisi perekonomian domestik, termasuk menilai perekonomian dalam keadaan buruk.
ADVERTISEMENT
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mendapati sebanyak 70,3 persen masyarakat menilai kondisi perekonomian nasional saat ini sedang dan baik. Sementara 24,7 persen masyarakat menilai perekonomian nasional buruk. Serta 5,0 persen menjawab tidak tahu. Dari kalangan yang menilai ekonomi nasional buruk tersebut, sebanyak 76,5 persen merupakan pemilih dengan level pendidikan perguruan tinggi.
Deputi Bidang Ekonomi Kantor Staf Presiden (KSP) Denni Puspa Purbasari mengatakan, fundamental ekonomi Indonesia saat ini kuat. Pemerintah juga terus melakukan transformasi struktural dan memastikan ekonomi tetap tumbuh.
"Maka buat pemerintah secara umum, fundamental ekonomi kuat, transformasi struktural, kemudian memastikan ekonomi balance, dan kemudian fleksibel itu kunci," ujar Denni usai mengisi acara di Djakarta Theatre, Jakarta, Rabu (28/11).
Kendaraan melaju di jalan tol akses pelabuhan Tanjung Priok. (Foto: ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan melaju di jalan tol akses pelabuhan Tanjung Priok. (Foto: ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Sementara itu, Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Destry Damayanti juga menuturkan, pihaknya masih optimistis melihat kondisi ekonomi domestik saat ini, meskipun masih harus berhati-hati dengan kondisi global.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, kondisi global saat ini masih menghadapi ketidakpastian. Dari sektor keuangan, tren suku bunga acuan tinggi dan likuiditas yang mengetat juga masih akan dihadapi Indonesia.
"Saya cautious optimism. Karena uncertainty global masih tinggi, kemudian tren bunga masih naik, kita juga punya persoalan likuiditas bank yang seperti itu. Artinya, dari sektor keuangan pun kita enggak bisa berharap ekspansi yang agresif. Itu kita harus cautious," jelasnya.
Namun demikian, beberapa sektor ekonomi lainnya juga berpeluang tumbuh tinggi. Misalnya konsumsi rumah tangga, e-commerce, hingga ekonomi digital.
"Tetap masih ada sektor-sektor yang berpeluang untuk tumbuh. Soft consumer, fintech, digital ekonomi yang sangat pesat sekali. Dari situ saya masih melihat optimistis untuk domestik ekonomi kita. Jadi, overall cautious optimism," tambahnya.
ADVERTISEMENT