Pemerintah Tetapkan 20 Agustus Sebagai Hari Menabung Nasional

com-Ilustrasi menabung. Foto: Shutterstock

Pemerintah menetapkan tanggal 20 Agustus sebagai Hari Menabung Nasional. Dengan begitu diharapkan makin banyak masyarakat Indonesia yang gemar menabung.

"Kita bersama Pak Menteri Koordinator Bidang Perekonomian bersepakat bahwa 20 Agustus nanti akan ditetapkan sebagai Hari Menabung Nasional," ungkap Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, di acara perayaan SimPel Day, di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (2/5).

Wimboh berharap seluruh kementerian/lembaga terkait hingga perbankan bisa turut memeriahkan Hari Menabung Nasional ini dengan berbagai program menabung. Sebab, dia mengaku budaya menabung di kalangan remaja Indonesia masih tergolong rendah.

"Dari data World Bank, rasio kepemilikan rekening pada penduduk di atas 15 tahun terbilang rendah. Di tahun 2016 baru mencapai 48,9 persen," sebutnya.

Padahal, potensi pelajar di Indonesia sangat besar, mencapai 69,3 juta atau 25,8 persen dari total penduduk Indonesia.

Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK. Foto: Kominfo

"Sedangkan untuk pemuda dan mahasiswa sebanyak 55 juta orang," tambahnya.

Sebelumnya, OJK telah mendukung program menabung bagi para pelajar melalui program Simpanan Pelajar (SimPel/Simpel iB). Program yang diluncurkan sejak tahun 2015 ini tercatat sudah menyalurkan sebanyak 17 juta rekening dengan nilai Rp 6,64 triliun.

Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara, menyampaikan tabungan SimPel disalurkan melalui 304 bank. Sekitar 20 Bank Umum, 11 Bank Umum Syariah, 24 BPD, dan 249 BPR/BPRS.

"Kami berharap Tabungan SimPel ini bisa juga sebagai sarana untuk menyalurkan dana program Kartu Indonesia Pintar," jelasnya.

Sementara itu, di periode Februari hingga April 2019, jumlah tabungan SimPel yang disalurkan sebanyak 319.499 rekening dengan nilai Rp 38, 8 juta.

"Adapun bank yang paling besar menyalurkan adalah Bank BRI sebanyak 241.138 rekening senilai Rp 27,7 miliar, Bank BTN 18.925 rekening senilai Rp 1,8 miliar, Bank Syariah Bukopin 12.335 rekening atau senilai 3,56 miliar, Bank BNI sebanyak 10.191 rekening atau Rp 337 juta, dan Bank Mandiri sebanyak 8.992 rekening," pungkasnya.