Pemerintah Usul Distribusi Elpiji 3 Kg dengan Barcode di 2019

3 Juli 2018 13:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi LPG 3kg (Foto: ANTARA FOTO/Irfan Anshori)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi LPG 3kg (Foto: ANTARA FOTO/Irfan Anshori)
ADVERTISEMENT
Penyaluran subsidi energi yang tidak tepat sasaran masih saja terus terjadi setiap tahunnya. Hal tersebut membuat alokasi belanja subsidi di antaranya Elpiji 3 kg yang ditetapkan dalam APBN membengkak.
ADVERTISEMENT
Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengusulkan penyaluran subsidi energi bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi agar tepat sasaran. Salah satunya, kata dia, menempelkan kode batang (barcode) di tabung Elpiji 3 kg sehingga bisa memastikan yang membeli adalah masyarakat miskin.
"Kami mencoba alternatif distribusi tertutup, dengan sistem IT barcode. Jadi tabung 3 kg untuk golongan yang berhak saja, atau subsidi langsung kepada masyarakat tertentu saja digabung dengan sistem kartu yang dipakai untuk subsidi komoditi lain," kata Djoko di Ruang Rapat Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Selasa (3/7).
Dia melanjutkan, pemerintah daerah (pemda) juga akan dilibatkan untuk pengawasan distribusi elpiji 3 kg subsidi tersebut. "Pengawasannya kami akan kerja sama dengan pemda, khususnya elpiji 3 kg," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah mengatakan, pihaknya masih akan membahas lagi usulan tersebut dengan komisi terkait untuk memastikan subsidi energi pada tahun depan bisa tepat sasaran.
"Saya ingat betul ketika pembahasan APBN 2018, Dirjen ESDM komit elpiji 3 kg dijual tertutup. Tapi ini mendapat janji yang sama, perintah UU, semakin lama semakin bengkak subsidinya. Sudah tiga tahun menghadapi hal yang sama, mudah-mudahan ini janji terakhir, kita lihat nanti pembahasan September," ujarnya.