news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemprov DKI Mulai Petakan Potensi Pajak untuk Mutakhirkan Data PBB

26 April 2019 12:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Launching Fiscal Cadaster PBB-P2 di Gedung BPRD, Jakarta Pusat. Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Launching Fiscal Cadaster PBB-P2 di Gedung BPRD, Jakarta Pusat. Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah DKI Jakarta resmi memulai program fiscal cadaster atau pemetaan dan pendataan potensi pajak untuk PBB-P2. Dengan langkah tersebut, diharapkan dapat memutakhirkan data potensi pajak di DKI Jakarta untuk sektor PBB.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan pemutakhiran data pajak tersebut dilakukan untuk memberikan keadilan dalam kebijakan sektor PBB yang nantinya akan diterbitkan dalam Peraturan Gubernur.
"Kita perlu pendapatan dari pajak itu akurat informasinya. Di sisi lain pajak adalah salah satu alat untuk bisa menghadirkan keadilan di Jakarta," kata Anies saat membuka program fiscal cadaster PBB-P2 di BPRD, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (26/4).
Anies mengatakan program pemetaan potensi pajak akan diterapkan di seluruh Jakarta. Dia menargetkan program tersebut bisa selesai pada akhir tahun 2019.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kiri) dalam acara Launching Fiscal Cadaster PBB-P2 di Gedung BPRD, Jakarta Pusat. Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
Untuk tahap awal, pemetaan potensi pajak akan dilakukan di empat kecamatan, yaitu Tanah Abang, Kebayoran Baru, Cilandak, dan Penjaringan.
"Jadi kita targetkan di bulan Desember bisa semuanya selesai. Dengan begitu kita punya informasi yang lengkap karena dengan fiscal cadaster," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Anies meminta jajarannya melakukan pendataan dengan akurat. Menurut dia, data tersebut penting untuk keterbukaan informasi pajak di Jakarta.
Total akan ada 721 petugas yang akan bekerja ke seluruh Jakarta untuk memetakan data. Mereka diharapkan mengumpulkan data akurat sesuai dengan fakta di lapangan.
"Pastikan semua data yang terkumpul adalah kenyataan," sebutnya.