Penampakan TKA dari China di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

2 Mei 2018 12:50 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Rini tinjau lokasi proyek kereta cepat. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Rini tinjau lokasi proyek kereta cepat. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang ditargetkan selesai di 2020 sedang dikebut. Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau langsung proyek ini.
ADVERTISEMENT
Rini mengatakan, untuk menggarap proyek startegis ini dibutuhkan tenaga kerja asing (TKA) sebagai tenaga ahli. Sebab, ini proyek kereta cepat pertama yang digarap di Indonesia.
"Jadi teknologi terowongan ini memang mayoritas dilakukan oleh partner kita, tapi bersama-sama dengan PT Wijaya Karya Tbk. Jadi lebih banyak pekerja lokal tapi secara teknologi itu memang masih memakai interior dari mereka," kata Rini saat meninjau lokasi kereta cepat Jakarta-Bandung di Kawasan Halim, Rabu (2/5).
Menteri Rini tinjau lokasi proyek kereta cepat. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Rini tinjau lokasi proyek kereta cepat. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Rini menambahkan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini memang memerlukan teknologi dari China. Wijaya Karya selaku kontraktor juga telah mengirimkan orang-orang untuk belajar ke China.
Berdasarkan pantauan kumparan (kumparan.com) di lokasi pengerjaan Proyek Inlet Tunnel Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang berada di Halim, tepatnya di KM 3 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, terlihat beberapa TKA.
ADVERTISEMENT
Tak ada kegiatan operasional di kawasan tersebut. Hanya terlihat beberapa tenaga kerja lokal yang tengah merapikan besi-besi yang akan digunakan untuk pengerjaan terowongan.
Lengkap dengan helm proyek, para TKA juga mengawasi dan memberi arahan kepada para pekerja lokal.
"Iya ini kita belum tahu mau diapakan (besinya) kita cuma disuruh ngerapiin. Tapi katanya dapat bocoran untuk tiang-tiang pembatas Tunnel," kata salah satu pekerja lokal yang enggan disebutkan namanya.