Pencairan THR dan Cuti Jadi Pertimbangan Angkutan Lebaran 2020

14 Juni 2019 19:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana lalu lintas dekat Gerbang Tol Palimanan pada Minggu (2/6) siang. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana lalu lintas dekat Gerbang Tol Palimanan pada Minggu (2/6) siang. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Waktu pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi salah satu bahan evaluasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk melaksanakan angkutan Lebaran di tahun depan. Waktu pencairan THR yang mepet dengan hari raya Idul Fitri dinilai bisa menyebabkan kepadatan atau kemacetan khususnya pada saat arus balik.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub, Sugihardjo mengatakan komponen THR dan cuti Lebaran ini sebetulnya sangat mempengaruhi perjalanan masyarakat yang akan pulang ke kampung halamannya.
"Cuti dan THR itu mempengaruhi perjalanan. Biasanya orang mau berangkat kalau THR-nya belum ada kan tunggu dulu. Jadi kalau THR-nya dikasihnya mepet akhirnya semua orang berangkat mepet," ucap Sugihardjo di kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Jumat (14/6).
Selain dari sisi suplai sarana dan prasarana, dia mengatakan ke depannya Kemenhub akan berupaya mengatur demand. Sebab, untuk betul-betul memberikan suplai bagi pemudik Lebaran, butuh jalan atau prasarana yang sangat luas.
"Makanya pak menteri mengatakan pemberian THR jauh hari sebelumnya," tambahnya.
Pengendara mobil antre saat akan memasuki Kapal Roro di Dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (8/6/2019). Foto: ANTARA FOTO/Ardiansyah
Sedangkan, untuk pengaturan cuti, dia mengatakan perlu ada pengaturan agar puncak mudik bisa lebih terdistribusi.
ADVERTISEMENT
"Puncak mudiknya terdistribusi tidak di 1-2 hari tertentu, baliknya juga gitu. Tapi cuti, kalau itu harus dihitung ya karena kita enggak boleh hanya memikirkan Lebaran, kan produktivitas nasional juga," ucap dia.
Namun, seluruh aspek yang menjadi evaluasi ini akan dibahas kembali bersama dengan kementerian terkait karena juga menyangkut dengan produktivitas. Ini ditegaskannya akan jadi pembahasan dan masuk dalam evaluasi ke depan.
"Kalau kemarin itu kan artinya apa, kan kita sudah prediksi nih pasti akan lebih macet arus balik dibandingkan arus mudik. Karena, mudik periodenya lebih panjang kan sementara periode balik itu kan tanggal 10 sudah ngantor. Itu terlalu pendek. Nah kalau digeser lagi itu kan maksudnya jadi nyebar, kira-kira gitu," ucap dia.
ADVERTISEMENT