Pendapatan Negara Capai Rp 217,2 Triliun hingga Akhir Februari 2019

19 Maret 2019 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers APBN Kita Maret 2019. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers APBN Kita Maret 2019. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi defisit anggaran hingga Februari 2019 mencapai Rp 54,6 triliun atau mencapai 0,34 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini lebih tinggi dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 48,3 triliun atau 0,33 persen terhadap PDB.
ADVERTISEMENT
Mengutip data APBN Kita Maret 2018, Selasa (19/3), defisit tersebut didapat lantaran realiasi pendapatan negara selama Februari 2019 mencapai Rp 217,2 triliun, tumbuh 10,03 persen dari target dalam APBN 2019 yang sebesar Rp 2.165,1 triliun. Pendapatan negara itu juga naik jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 200,7 triliun.
Penerimaan pajak dan bea cukai atau perpajakan hingga Februari 2019 sebesar Rp 177,2 triliun atau 9,92 persen terhadap target yang sebesar Rp 1.786,3 triliun dan tumbuh hampir 10 persen dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 161,1 triliun.
Konferensi Pers APBN Kita Maret 2019. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Sementara itu, belanja negara hingga akhir Februari 2019 mencapai Rp 271,8 triliun, tumbuh 11,04 dari target belanja dalam APBN 2019 sebesar Rp 2.461,1 triliun. Realisasi belanja bulan lalu naik 9,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Belanja kementerian dan lembaga (K/L) mencapai Rp 71,2 triliun atau 8,33 persen dari target yang mencapai Rp 866,4 triliun. Sementara itu, realisasi belanja non K/L mencapai Rp 74,4 triliun atau 9,56 persen dari target.
Sedangkan transfer daerah dan dana desa mencapai Rp 126,1 triliun atau 15,26 persen dari target yang mencapai Rp 826,7 triliun. Angka ini terdiri dari transfer ke daerah yang mencapai Rp 121,1 triliun atau 16,01 persen dari target dan dana desa yang mencapai Rp 4,9 triliun arau 7,14 persen dari target.