Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Turun Menjadi Rp 185,8 Triliun di 2018

27 Februari 2019 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Asuransi Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Asuransi Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengumumkan total pendapatan premi asuransi jiwa nasional sepanjang tahun lalu senilai Rp 185,88 triliun, atau turun 5 persen dari 2017 yang mencapai Rp 195,72 triliun.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, total klaim dan manfaat asuransi di akhir 2018 juga turun sebesar 1,1 persen menjadi Rp 119,74 triliun dibandingkan tahun lalu.
Ketua Bersama AAJI, Maryoso Sumaryono, mengatakan salah satu penyebab adalah turunnya pendapatan premi dari saluran distribusi bancassurance. Bancassurance adalah produk asuransi hasil kerja sama antara perusahaan asuransi dengan bank.
"Penurunan pendapatan premi dari saluran distribusi bancassurance sebesar 11,2 persen, berkontribusi 42,9 persen dari keseluruhan total pendapatan premi industri asuransi jiwa," kata Maryoso dalam keterangan resmi, Rabu (27/2).
Hingga akhir kuartal IV pendapatan premi bisnis baru dari produk asuransi kesehatan berkontribusi 4,8 persen dari keseluruhan total pendapatan premi bisnis baru. Menurut Maryoso, hal ini menunjukkan produk asuransi kesehatan masih diminati masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Di kuartal IV 2018, keseluruhan total pendapatan industri asuransi jiwa juga mengalami perlambatan, kinerja industri asuransi jiwa, mencatatkan penurunan pertumbuhan Industri sebesar 19,4 persen bila dibandingkan dengan 2017," ucapnya.
Acara peluncuran asuransi pendidika EduPlan. Foto: Zahrina Noorputeri/kumparan
Melambatnya total pendapatan industri asuransi jiwa pada tahun lalu, kata dia, disebabkan pengaruh kondisi pertumbuhan ekonomi global dan nasional.
Adapun hasil investasi industri asuransi jiwa di kuartal IV 2018 senilai Rp 7,83 triliun, melambat 84,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi ini disebabkan penurunan harga pasar pada investasi saham dan reksa dana.
Namun jika dibandingkan kuartal III 2018, hasil Investasi di kuartal IV 2018 meningkat 509,8 persen.
“Industri asuransi jiwa optimis untuk hasil investasi akan semakin membaik,” paparnya.
ADVERTISEMENT