Pengelolaan Keuangan Tak Transparan Picu Keributan di Rumah Tangga

5 Maret 2019 7:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan suami istri. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan suami istri. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pengelolaan dan perencanaan keuangan yang jujur dalam hubungan suami istri menjadi hal penting yang tak bisa diabaikan.
ADVERTISEMENT
Tentu tak inginkan, gara-gara persoalan keuangan Anda dan pasangan terlibat dalam masalah rumah tangga. Perencana Keuangan sekaligus Founder Mitra Rencana Edukasi (MRE), Mike Rini Sutikno mengatakan finansial memang menjadi hal fundamental yang perlu dikomunikasikan dengan terbuka dalam sebuah hubungan.
"Ketika akan menikah dulu, kita perlu mengenal karakter keuangan pasangan. Setelah menikah pun, kita harus memiliki arah untuk menentukan pengaturan keuangan bersama dan saling percaya," katanya kepada kumparan, Selasa (5/3).
Mike melanjutkan, pasangan suami istri bisa memilih menerapkan model perencanaan keuangan dalam rumah tangga. Misalnya saja, penggabungan rekening bersama dari gaji yang dimiliki atau membagi tanggung jawab.
"Soal sistematika bisa sesuai kebiasaan masing-masing. Ada yang dicampur dalam satu ATM, tapi kalau menurut saya ini jadi dua kali bekerja. Ada pula suami istri yang gajinya tetap dipegang masing-masing, tapi dibagi tugasnya. Seperti suami untuk DP rumah dan cicilan lalu kemudian istri belanja sehari-hari dan sebagainya," terang dia.
Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Terkait itu, kata Mike, suami istri meski jujur terkait cash flow keuangan yang dijalankan masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Karena kan sudah menikah jadi memang harus terbuka dan jujur, kita hidup dengan partner. Beda kalau single kan terserah kita," katanya.
Meski begitu, Mike tak melarang suami istri tetap memiliki tabungan dan atau alokasi dana yang diperuntukkan untuk diri sendiri. Namun, besaran dan caranya mesti disepakati bersama dan berasaskan keadilan.
"Bisa 10 persen untuk kebutuhan pribadi," imbuh dia.
Tak kalah penting menurutnya, hubungan suami istri juga perlu dilandasi dengan rasa tanggung jawab. Bukan saja terhadap diri sendiri namun juga mempercayakan tanggung jawab kepada pasangan dengan bijak.
"Makanya jangan terlalu paranoid juga, serba kepo dan kecurigaan juga malah membuat kehidupan rumah tangga penuh was-was. Itu kan yang bisa menimbulkan rumah tangga berantakan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT