Penguatan Dolar AS Jadi Keuntungan Bagi Pengusaha Mebel

9 Maret 2018 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produk-produk mebel yang dipajang IFEX (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Produk-produk mebel yang dipajang IFEX (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Industri Mebel dan Kerajinan memandang pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguntungkan para pelaku eksportir. Hal ini disampaikan oleh Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan (HIMKI) Soenoto dalam pembukaan International Furniture Expo di Jiexpo, Kemayoran, Jumat (9/3).
ADVERTISEMENT
“Pelemahan rupiah sebetulnya secara kuantitatif sesaat memang menguntungkan eksportir. Karena dolar AS yang tadinya Rp 13.000 menjadi hampir Rp 14.000, itu kan berarti menambah keuntungan untuk kita,” kata Soenoto.
Dengan pelemahan rupiah ini, menurutnya, pengusaha dapat menata ulang kebijakan harga produksi. Sehingga produk bisa dijual lebih banyak lagi.
Namun walaupun menguntungkan, ia juga melihat harga dolar AS yang fluktuatif ini membuat kondisi pasar menjadi sulit untuk diprediksi. Sehingga, pengusaha juga sulit untuk menghitung besaran biaya produksi dan pendapatan.
Produk-produk mebel yang dipajang IFEX (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Produk-produk mebel yang dipajang IFEX (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
“Sebetulnya yang dibutuhkan para eksportir itu bukan melemahnya rupiah atau menguatnya dolar AS, tetapi stabilitas kurs dolar kepada rupiah. Supaya, kami para pengusaha bisa berhitung, bisa lebih gampang memprediksi berapa sales yang kami terima dan berapa cost production yang kami keluarkan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga melihat jika dolar AS menguat dan barang mebel harganya diturunkan, membuat produk menjadi tidak diapresiasi dengan baik di mata dunia.
Saat ini menurutnya, rencana untuk meningkatkan ekspor belum dibahas. Karena, kenaikan harga dolar AS masih belum terlalu besar.
“Baru naik sekian rupiah, itu belum sesuatu yang bisa jadi patokan kita. Jadi kita lihat. Beda dengan dulu kan naiknya tinggi sekali, ini masih kecil,” lanjutnya.