news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pengusaha Jamu Usul ke Kemendag Bikin Harga Patokan Ekspor Lada

19 April 2018 12:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Temu usaha perusahaan dan industri pengguna lada (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Temu usaha perusahaan dan industri pengguna lada (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyelenggarakan acara temu usaha perusahaan dan industri pengguna lada. Adapun tujuan kegiatan tersebut diselenggarakan untuk lebih menggairahkan industri lada dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan itu, Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu), Thomas Hartono, mengusulkan ke Kemendag agar bisa mengatur soal Harga Patokan Ekspor (HPE) lada, sama seperti Crude Palm Oil (CPO).
Adapun hal tersebut perlu dilakuan lantaran pedagang besar lada yang ada di Indonesia menyerap sebagian besar lada milik petani untuk kemudian diekspor. Jika tak diatur, ditakutkan pedagang besar mengekspor seluruh lada hasil serapan petani.
Seorang petani memetik biji lada (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Tado)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petani memetik biji lada (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Tado)
“Pedagang besar sulit dilawan. Mungkin dari 500 ton lada produksi petani, 400 ton dijual ke mereka. Karena kalau ekspor harganya lebih tinggi, mereka memilih untuk ekspor,” katanya di Kantor Kemendag, Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Kamis (19/4).
Thomas mencontohkan pada industri jahe. Pada tahun lalu, pedagang besar jahe mengekspor sebagian besar serapan jahe petani ke India dan China seharga Rp 8.500 per kg. Alhasil, industri jamu pada waktu itu kesulitan mencari jahe sebagai bahan baku.
ADVERTISEMENT
“Karena industri itu ekspor menjual habis-habisan, kita terpaksa beli dari India yang mereka impor dari Indonesia itu. Tapi waktu kami beli harganya jadi Rp 24 ribu,” bebernya.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Pengamanan Pasar Kemendag, Sutriono Edi, mengaku akan membicarakan usulan GP Jamu itu bersama Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Oke Nurwan. Dia memandang, HPE lada memang perlu ditetapkan agar harga lada Indonesia dapat menjadi referensi harga lada dunia seperti CPO.
“Ide yang sesuai keinginan kita, harusnya referensi harga lada internasional datang dari kita,” ucapnya.