Pengusaha Lihat Sisi Positif Dampak Perang Dagang ke Indonesia

6 Juni 2019 8:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Para pelaku usaha di Indonesia melihat sisi positif dari perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China.
ADVERTISEMENT
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani, menuturkan dampak perang dagang kedua negara tersebut tak akan signifikan ke Indonesia. Apalagi, Indonesia belum termasuk negara rantai pasokan utama (supply chain) dunia.
"Dibandingkan negara-negara lain dampak tak terlalu besar, karena kita tak termasuk global chain yang signifikan seperti Vietnam, Thailand, Malaysia. Jadi dampaknya ada, tapi tidak terlalu signifikan," ujar Rosan kepada kumparan, Kamis (6/6).
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Rosan pun melihat potensi bisnis dalam perang dagang yang terjadi. Salah satunya adalah produk ekspor Indonesia menjadi lebih bersaing, karena produk asal China sedang terkena tarif Presiden AS Donald Trump.
"Pertama, produk Indonesia pasti jadi lebih bersaing. Kita ambil sisi positifnya," kata dia.
ADVERTISEMENT
Dia mencontohkan, akibat perang dagang tersebut maka ekspor produk tekstil Indonesia bisa meningkat. Selain itu, ekspor produk tire (ban) juga mulai kompetitif.
"Ekspor tekstil kita akan meningkat. Karena kan dari China dikenakan tarif, saatnya kita masuk. Selain tekstil juga ada produk tire, ini terlihat mulai bersaing," jelasnya.