Pengusaha Logistik Skala Kecil Keluhkan Ganjil-Genap di Tol Cikampek

8 Mei 2018 14:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antrean kendaraan di ruas Tol Cikampek, Bekasi. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Antrean kendaraan di ruas Tol Cikampek, Bekasi. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Untuk mengurangi kemacetan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, pemerintah memutuskan untuk menetapkan tiga kebijakan. Salah satunya adalah pemberlakuan sistem ganjil-genap di pintu tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur.
ADVERTISEMENT
Meski kebijakan ini terbukti mampu mengurangi kepadatan kendaraan, namun ternyata penerapan ganjil-genap di gerbang tol berpengaruh terhadap perusahaan logistik skala kecil. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) Budi Paryanto.
Dia mengatakan bahwa perusahaan jasa pengiriman ekspres dalam skala kecil hanya memiliki satu hingga dua unit kendaraan. Kendaraan tadi belum tentu memiliki nomor ganjil dan genap, bisa saja semuanya ganji atau semuanya genap. Sistem ganjil-genap membuat perusahaan logistik skala kecil tak bisa setiap hari lewat di Tol Cikampek.
"Kalau mereka industri pengiriman ekspresnya kecil, yah sangat berpengaruh. Belum tentu kendaraan yang digunakan untuk mengangkut itu punya nomor yang beda, ganjil dan genap. Kalau keduanya genap, kan susah," ujarnya di Mercantile Athletic Club, Jakarta, Selasa (8/5).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Budi menambahkan bahwa kurangnya koordinasi antara Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) juga sering menjadi hambatan lain dalam pengiriman barang.
"Kami itu kebanyakan menggunakan pelat hitam. Tapi, meski kami sudah menggunakan stiker Asperindo, mereka tetap memproses kami. Padahal kami angkutan barang," jelasnya lagi.