news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pengusaha Sawit RI Optimistis Harga CPO Membaik di Semester I 2019

12 Maret 2019 18:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen GAPKI Togar Sitanggang Foto: Selfy Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen GAPKI Togar Sitanggang Foto: Selfy Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) memproyeksikan sepanjang semester I 2019 tren harga Crude Palm Oil (CPO) mampu mencapai USD 540-USD 550 per ton. Saat ini harga CPO berada pada level USD 510 per ton.
ADVERTISEMENT
Memang jika dilihat tren harga CPO masih belum naik signifikan. Meski demikian, Wakil Ketua Umum Gapki, Togar Sitanggang menilai tren harga CPO akan mengalami perbaikan pada Semester I 2019.
“Kira-kira harga tertinggi semester I masih USD 540 - USD 550 per ton,” katanya kepada awak media saat ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Maritim (Kemenko Maritim), Jakarta Pusat, Selasa (12/3).
Togar menambahkan beberapa faktor yang membuat harga CPO sepanjang semester I tahun ini mengalami perbaikan yaitu semakin baiknya implementasi program Biodisel (B20). Saat ini penyerapan melebihi target atau di atas 500 ribu ton per bulan.
“Dan itu sudah saya lihat lebih dari 500 ribu ton - 550 ribu ton (per bulan). Itu lebih dari 550 ribu ton semakin banyak itu akan kelihatan lebih bagus harga akan kelihatan di situ,” sambungnya.
Pekerja membongkar buah kelapa sawit di unit pemrosesan minyak kelapa sawit milik negara. Foto: REUTERS / Tarmizy Harva
Penyerapan bahan bakar dengan kandungan kelapa sawit 20 persen ini tentunya diharapkan mampu mencapai target hingga akhir tahun ini sebanyak 6 juta ton.
ADVERTISEMENT
Hanya saja dengan tren harga saat ini, Togar mengakui masih belum ada pungutan untuk ekspor. Sebab pemerintah tidak memungut saat harga CPO di bawah USD 570 per ton.
Sementara jika rentang harga USD 570-USD 619 per ton, maka pungutan ekspor menjadi USD 25 per ton. Selanjutnya, jika harga CPO sudah kembali di atas USD 619 per ton, maka besaran pungutan sawit kembali ke level USD 50 per ton.