Penjelasan Sentral Mitra Usai Disuspen Sahamnya oleh BEI

12 Juli 2019 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisaris Utama PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) Caroline Himawati (kanan) dalam public expose insidentil di Gedung BEI, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komisaris Utama PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) Caroline Himawati (kanan) dalam public expose insidentil di Gedung BEI, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Sentral Mitra Informatika Tbk buka suara soal perdagangan sahamnya yang sempat diberhentikan sementara atau disuspen oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten berkode LUCK ini juga merasa heran atas tindakan BEI.
ADVERTISEMENT
BEI menghentikan perdagangan LUCK pada Selasa (9/7) karena pergerakan harga kumulatif saham meningkat signifikan. Tapi, sehari setelahnya, BEI kembali membuka perdagangan saham LUCK.
Komisaris Utama Sentral Mitra Informatika Caroline Himawati mengaku, perusahaan tak melakukan apa-apa terkait pergerakan saham LUCK. Dia hanya menduga-duga karena laba perusahaan naik lebih dari 200 persen di kuartal I 2019.
"Waktu pubex (public expose) 22 Mei itu kan kita jelasin laba kita naik 204 persen, mungkin itu penyebabnya. Saya juga enggak tahu, kita cuma menduga-duga," kata dia dalam Public Expose Insidentil di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (12/7).
Dugaan lain, kata Caroline, kemungkinan karena perusahaan menyatakan tak akan membakar duit investor, tapi mengelolanya dengan membuka banyak cabang dan berbagai aksi korporasi. Selain itu, LUCK juga menyisihkan pendapatannya sebesar 20 persen untuk riset dan pengembangan (Research and Development).
ADVERTISEMENT
Dengan keterbukaan aksi perusahaan terhadap uang investor yang didapat LUCK dari hasil pelepasan saham perdananya sejak November 2018 lalu, saham perusahaan meningkat.
"Mungkin itu saya rasa. Jadi publik lihatnya (LUCK) beda. Kita selalu pikirin apa nih buat investor (imbal balik)," jelasnya.
Ilustrasi IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Corporate Secretary LUCK Teddy Pohan menambahkan, melejitnya pergerakan saham kumulatif perusahaan murni reaksi dari market. Perusahaan tidak melakukan tindakan yang mencurigakan.
"Itu menurut saya sih reaksi dari market sangat positif ya. Karena kita perusahaan teknologi ya, otomatis update ya dan menurut saya wajar ya karena itu kan market yang men-drive ya, bukan kami. Yang penting kami deliver-kan," jelasnya.
Perusahaan pertama kali melepas saham perdananya ke publik pada 28 November 2018. Waktu itu, LUCK mencari pendanaan untuk ekspansi ke berbagai kota di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada kuartal I 2019, perusahaan berhasil mendapatkan laba bersih Rp 3,90 miliar pada kuartal I 2019. Laba ini naik 305 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018 senilai Rp 988 juta.