news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Penjualan Sapi Astra Agro Lestari Capai 10 Ribu Ekor Sepanjang 2018

16 Februari 2019 17:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sapi dalam negeri Foto: Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Sapi dalam negeri Foto: Kementan
ADVERTISEMENT
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) tidak hanya menjual minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan turunannya. Perusahaan juga memiliki usaha sampingan di sekitar area kebun sawit, yaitu beternak sapi.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur AALI Santosa mengatakan, sepanjang 2018, perusahaan berhasil menjual sapi sebanyak 10.061 ekor. Angka ini naik signifikan dibanding realisasi penjualan 2017 yang hanya 1.300 ekor. Kenaikan penjualan terjadi karena beberapa kandang utama, sapinya memasuki usai matang untuk dijual.
"Tahun lalu 10 ribuan ekor penjualannya. Tahun sebelunnya sekitar 2 ribuan. Bleeding tahun lalu dari produksi sapi 1.600 ekor. Kaget juga saya bisa untung," kata dia dalam diskusi media di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (16/2).
Santosa tidak menyebutkan berapa keuntungan dari penjualan sapi tahun lalu. Kata dia, jika dibandingkan dengan bisnis sawitnya, masih jauh.
Meski begitu, kehadiran bisnis ini, kata dia, menimbulkan efek ganda yang lumayan besar. Pasalnya, kotoran sapi yang dihasilkan bisa menjadi pupuk untuk kebun sawit, biaya produksi untuk penggemukan tanaman pun bisa berkurang.
Presiden Direktur PT Astra, Agro Lestari Santosa di Bandung, Jawa Barat. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
"Yang penting enggak rugi, bisa jadi ketahanan pangan, bisa jadi bahan organik. Sapi juga bisa makan rumput liar, jadi kebun lebih rapi. Tapi yang terbesar adalah bahan organiknya, buat tanahnya itu ya. Kalau dulu kita beli Rp 1.500 per kg, kalau sekarang sudah dari situ (pupuk organik produksi dari sapi sendiri)," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Santosa menyadari, berternak sapi membutuhkan lahan yang besar sekitar 45 ribu hektare. Pun dengan tenaga kerjanya. Untuk mengurusi 10 ribu ekor sapi, dia membutuhkan 300 pekerja.
Karena itu, dia mengaku belum tahu bakal mengembangkan bisnis ini lebih besar lagi atau tidak. Dia juga belum tahu tahun depan bakal menargetkan berapa sapi yang dijual. Tapi, dia berharap bisa lebih banyak dari tahun ini.
"Tahun ini rencana mulai panen di Kalimantan Timur satu kandang lagi. Saya juga lagi lihat yang di Sumatera mudahan-mudahan visible supaya penjualan tahun ke tahun meningkat," tutur Santosa.
Dia menyebutkan, berat sapi yang dijual di kebunnya berkisar 200-350 kg. Penjualannya tersebar di beberapa industri sapi potong untuk makanan.
ADVERTISEMENT