Penuhi Permintaan Jokowi, China Naikkan Kuota Impor CPO dari Indonesia

7 Mei 2018 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PM China Li dan Presiden Jokowi di Istana Bogor. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
PM China Li dan Presiden Jokowi di Istana Bogor. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri China Li Keqiang menemui Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (7/5). Berbagai topik menjadi agenda pembicaraan kedua pemimpin negara, termasuk kerja sama ekonomi.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menilai, dengan penduduk 1,37 miliar, China merupakan pasar ekspor yang besar bagi berbagai komoditas dan produk asal Indonesia. “Tadi saya menekankan pentingnya peningkatan ekspor Indonesia ke Tiongkok dan disambut sangat baik oleh PM Li Keqiang,” katanya dalam pernyataan pers bersama Li Keqiang.
Sejumlah komoditas unggulan ekspor Indonesia ke China adalah minyak sawit, sarang burung walet, kopi, serta aneka buah-buahan seperti manggis, buah naga, dan salak. Menanggapi permintaan Jokowi, Li langsung menyatakan komitmennya untuk menaikkan kuota impor minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) dari Indonesia.
“Kami bersedia menambah kuota 500 ribu ton minimal, minyak sawit dari Indonesia. Pada saat ini Tiongkok impor minyak sawit tak kurang dari 5 juta ton per tahun. Jadi kami akan memberikan arahan ke kementerian dan lembaga terkait agar bisa merealisasikannya,” ujar Li.
Pekerja memuat kelapa sawit ke dalam truk (Foto: FP PHOTO /  Kharisma Tarigan)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja memuat kelapa sawit ke dalam truk (Foto: FP PHOTO / Kharisma Tarigan)
Mengutip data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), China merupakan pasar ekspor ketiga terbesar dari produk sawit Indonesia, dengan porsi 12,01%. Posisi China masih berada di bawah India, yang saat ini menjadi pasar ekspor terbesar dengan porsi 24,56% dan Uni Eropa sebesar 16,18%.
ADVERTISEMENT
“Kami menyadari, saat ini Indonesia masih punya potensi untuk meningkatkan ekspor kelapa sawit Indonesia ke Tiongkok. China merupakan negara yang mengimpor kelapa sawit paling banyak dari Indonesia, dibandingkan negara produsen sawit lainnya,” ujar Li.
Menurut Li, China memperhitungkan Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi cukup baik di kawasan Asia Tenggara. Kerja sama kedua negara di sektor agribisnis, diharapkan bisa membantu meningkatkan kesejahteraan petani kecil di Indonesia.