Penumpang Pelni: Sekarang Bebas Calo dan Toilet Kapalnya Bersih

14 September 2018 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang kapal Pelni di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (14/9/2018). (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang kapal Pelni di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (14/9/2018). (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Pelni (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BMN) yang memiliki jasa angkutan penumpang dan barang yang menyambungkan antar pulau di Tanah Air. Ragam perubahan layanan yang diberikan oleh Pelni pun dirasakan oleh para penumpang, salah satunya Sutikno.
ADVERTISEMENT
Sutikno bercerita, dia selalu menggunakan layanan kapal Pelni saat pulang ke Karimun dari Jakarta sejak tahun 2000. Dalam satu tahun, Sutikno bisa menggunakan kapal Pelni hingga dua kali.
“Saya beli barang dagangan di Jakarta untuk dijual di Karimun. Saya jualan baju, jadi beli di sini baru dibawa ke sana pakai kapal,” tambahnya saat ditemui di Terminal Penumpang Nusantara, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (14/9).
Menurutnya, ada beberapa perubahan yang dirasakan dari layanan di atas kapal Pelni. Salah satunya adalah bersihnya kondisi kamar mandi dan makanan di dalam kapal.
“Kalau dulu itu, sekitar tahun 2000 saya naik kapal, kamar mandinya jorok sekali. Sekarang sudah bersih,” katanya lagi.
Kegiatan di Kapal KM Kelud, Pelabuhan Tanjung Priok. (Foto: Elsa Olivia Karina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan di Kapal KM Kelud, Pelabuhan Tanjung Priok. (Foto: Elsa Olivia Karina/kumparan)
Selain itu, berkurangnya calo juga merupakan perubahan layanan lain dari kapal Pelni yang dirasakan oleh penumpang lainnya, Feri. Banyaknya muatan angkut barang kapal juga menjadi alasan lain Feri masih tetap memilih angkutan kapal ketimbang yang lain saat pulang ke Belawan, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
“Jauh lebih baik sekarang pelayanannya. Calo sudah enggak ada. Saya pilih kapal juga karena muatan angkutan barangnya enggak ada batasan, kalau pesawat kan terbatas,” tutupnya.
Sebelumnya, Serikat Pekerja Pelni dijadwalkan akan melakukan aksi mogok kerja selama satu bulan. Demo akan dilakukan mulai hari ini (14/9) hingga 14 Oktober 2018 mendatang dengan jumlah pekerja sekitar 4.000 orang. Salah satu alasan mogok massal inilah adalah meminta kenaikan gaji pokok yang Upah Minimun Provinsi (UMP).
Namun, Kementerian BUMN menyatakan para pekerja Pelni batal melakukan aksi mogok massal Jumat hari ini. Hal ini dibenarkan Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana Prasarana Perhubungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Ahmad Bambang.