news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Penyebab 7-Eleven Bangkrut Terkuak!

6 Juli 2017 18:56 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seven Eleven (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Seven Eleven (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Induk usaha 7-Eleven, PT Modern International Tbk (MDRN) mendatangi kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (6/7). Pertemuan manajemen MDRN dengan direksi BEI tersebut mengungkap alasan di balik ditutupnya seluruh gerai 7-Eleven di bawah bendera PT Modern Sevel Indonesia (MSI) pada 30 Juni 2017.
ADVERTISEMENT
Manajemen MDRN enggan berkomentar, namun Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat mencoba memberi penjelasan pertemuan mereka.
Pada pertemuannya yang berlangsung sekitar 1 jam lebih secara tertutup itu, perseroan dengan kode saham MDRN mengungkapkan penyebab ditutupnya seluruh gerai 7-Eleven.
"Katanya, beban mereka untuk pembiayaan itu cukup besar, sehingga mereka merasa bahwa sebaiknya mereka menghentikan kegiatan. Kebanyakan bebannya, beban karyawan, beban pengadaan," kata Samsul.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Selain itu, Samsul mengungkapkan alasan lain perseroan menutup seluruh gerainya ini disebabkan karena perseroan mengalami kerugian. Pasalnya, 7-Eleven merupakan salah satu penyumbang terbesar bagi bisnis perseroan.
"Mereka ngejelasin kalau misalnya 7-Eleven itu adalah pendapatan terbesar mereka dari pendapatan lain, itu dilakukan demi untuk menyatakan perasaan juga ini. Mereka fokus ke bisnis yang lainnya, jadi saya kira langkah-langkah ini bisa terjadi pada perusahaan-perusahaan," jelas Samsul.
ADVERTISEMENT
Menurut mereka, kata Samsul, penutupan seluruh gerai merupakan pilihan yang tepat bagi MDRN. Selain itu, ia juga mengatakan, nantinya perseroan akan mengembangkan bisnisnya yang lain. Hal itu nantinya akan diumumkan ketika perseroan melakukan public expose pekan depan.
"Sekarang mereka menyadari bahwa bisnis mereka harus distruktur lagi. Kalau memang ini ternyata memberatkan bagi Modern Internasional mereka akan cut loss, istilahnya di saham itu cut loss daripada semakin dalam ruginya mending di cut dulu," papar Samsul.