Perang Dagang AS - China Bisa Untungkan Industri Tekstil Indonesia

28 Maret 2019 12:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Industri tekstil Foto:  ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Industri tekstil Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China dinilai akan membuka peluang bagi Industri tekstil Indonesia. Sebab, selama ini China menjadi salah satu investor utama tekstil bagi AS.
ADVERTISEMENT
Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian, Muhdori, mengatakan peluang tersebut harus segera ditangkap agar investasi tekstil China bisa masuk ke Indonesia.
"Justru malah merupakan peluang. Misalkan dengan AS ada sedikit kompetisi handicap, justru itu malah peluang untuk investasi China ke Indonesia lebih ada peningkatan," kata Muhdori saat ditemui di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (28/3).
Berdasarkan data Kemenperin nilai investasi Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) pada tahun ini berpotensi mencapai Rp 18 triliun. Angka tersebut naik signifikan dibanding tahun lalu Rp 8 triliun.
Selain itu, Muhdori melanjutkan pada tahun ini pihaknya turut mendorong pertumbuhan industri tekstil dalam negeri dengan peningkatan produksi. Sayangnya, Muhdori enggan memberikan target peningkatan produksi TPT pada tahun ini.
Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki Kemenperin bersama Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat berfoto bersama di JIExpo, Jakarta Pusat. Foto: Abdul Latif/kumparan
"Salah satu upayanya pendanaan struktur dalam negeri di mana peningkatan produksi untuk kain, jadi produk jadi," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Industri tekstil adalah salah satu industri yang memberikan laporan positif. Pada tahun lalu nilai ekspor TPT nasional naik menjadi USD 13,6-USD 13,8 miliar dibanding periode sama pada tahun sebelumnya USD 12,31 miliar.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Ade Sudrajat, mengatakan dengan adanya peningkatan investasi tekstil di dalam negeri, maka akan dapat mengurangi impor.
"Jadi kita akan mengurangi impor yang sangat besar nantinya. Karena dia pindah ke sini dan tentu yang diuntungkan itu buyer kita di AS lebih pendek kan proses pengiriman lebih pendek, lebih cepat," ujarnya.