Perang Dagang AS-China Dimulai Malam Nanti, Trump Naikkan Target

6 Juli 2018 17:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bongkar muat baja (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Bongkar muat baja (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
Setelah sejumlah upaya negosiasi gagal, perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China gong-nya akan mulai ditabuh malam nanti, Jumat (5/7) waktu AS. Dikutip dari Reuters, Presiden AS Donald Trump menegaskan akan memulainya pada pukul 00.01.
ADVERTISEMENT
Yang dimaksud Trump, adalah pengenaan tarif impor terhadap sejumlah produk asal China, yang masuk ke pasar AS. Untuk tahap awal, pemerintah AS mematok target perolehan tarif impor sebesar USD 34 miliar. Namun totalnya, Trump menargetkan hingga USD 500 miliar.
"Akan ada tambahan 16 (miliar dolar AS) lagi dalam dua minggu. Lalu seperti yang Anda tahu, kita akan memiliki tambahan USD 200 miliar dan kemudian setelah itu USD 300 miliar lagi. Ok? Jadi kita dapat 50 plus 200 plus hampir 300," kata Trump kepada wartawan di Air Force One.
Perkara ini bermula ketika Trump gerah dengan besarnya defisit neraca perdagangan AS dengan sejumlah negara. Dari tahun ke tahun, yang terbesar memang dengan China. Dia pun mengancam mengenakan tarif impor baja dan aluminium hingga 25%.
ADVERTISEMENT
Ternyata pengekspor terbesar baja ke AS bukan China, melainkan Kanada (16,7%), Brasil (13,2%), Korea Selatan (9,7%), dan Meksiko (9,4%) yang kesemuanya merupakan sekutu AS. Sementara China hanya menguasai 2,9% pangsa pasar baja di AS atau ada di urutan ke-10.
Bukannya gentar dengan ancaman Trump, China menyatakan perlawanan. Negeri Panda itu balas akan mengenakan tarif impor terhadap produk-produk yang selama ini didatangkan dari AS. Paling banyak sektor pertanian (kedelai, daging babi, dan berbagai jenis sayuran serta buah-buahan).
Sejumlah pertemuan antara pejabat tinggi kedua negara dilakukan, untuk meredakan ketegangan. Namun gagal mencapai kesepakatan. Trump malah meluaskan ancaman, dengan mengenakan tarif impor ke produk lain, termasuk yang berbasis teknologi.
Alasannya, produk seperti microchip dan smartphone yang selama ini diekspor China ke AS, mengandung unsur kekayaan intelektual milik AS. Bukannya surut, China juga mengancam impor produk teknologi dari Negara Paman Sam, termasuk pesawat Boeing.
Donald Trump dan Xi Jinping di KTT G20 (Foto: REUTERS/Saul Loeb)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump dan Xi Jinping di KTT G20 (Foto: REUTERS/Saul Loeb)
Semula Trump mematok target penerimaan tarif impor USD 200 miliar, dengan meluasnya produk yang diincar, target pun membesar hingga lebih dari USD 500 miliar. Akan halnya negara-negara sekutu AS, tak dikecualikan Trump dari perang dagang. Mereka pun, sama-sama menyiapkan aksi balasan.
ADVERTISEMENT
Reuters melaporkan, tidak ada tanda-tanda upaya mengendurkan ancaman hingga memasuki menit-menit terakhir. Permintaan konfirmasi dari Departemen Keuangan dan Departemen Perdagangan AS, tak ditanggapi.