Perang Dagang AS-China, Pemerintah Bakal Fokus Tingkatkan Ekspor

21 Juni 2018 13:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Darmin Nasution, Menteri Perekonomian (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Darmin Nasution, Menteri Perekonomian (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perang dagang antara Amerika Serikat dan China akan mempengaruhi perekonomian Indonesia. Untuk itu, pemerintah diminta melakukan sejumlah langkah antisipasi kondisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah akan fokus meningkatkan ekspor agar defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) mengecil. Sebab jika CAD terus melebar, dapat mengkhawatirkan pertumbuhan ekonomi.
"Tidak perlu terlalu fokus pada perang dagangnya. Kita fokus pada urusan kita saja. Artinya kita harus cari jalan untuk kembalikan current account kita itu, kan negatif," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Kamis (21/6).
Mantan Gubernur Bank Indonesia itu menilai saat ini laju impor jauh lebih tinggi dibandingkan ekspor akibat beberapa hal. Pertama, pada kuartal kedua tahun ini ada musim libur Lebaran, sehingga barang impor konsumsi masih mendominasi pasar domestik.
Selanjutnya, beberapa waktu lalu India juga mengenakan bea masuk maksimal 44% untuk kelapa sawit Indonesia. Namun Darmin mengatakan, pemerintah akan terus melakukan berbagai hal untuk menyelesaikan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"PM India sudah datang ke sini pada minggu lalu. Presiden sebenarnya sudah menitip, tolong diperhatikan bahwa kami punya kerja sama dengan India, masa dikenakan bea masuk yang tinggi?" kata Darmin.
Langkah selanjutnya untuk meningkatkan laju ekspor yakni mendorong industri serta memperbaiki sumber daya manusia. "Harus susun kebijakan, baik di industri atau SDM itu untuk perbaiki ekspor kita," ujarnya.