Perang Dagang Bikin Susah, JK Dorong AS dan China Berdamai

30 November 2018 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan sambutan di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan sambutan di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perang dagang antara kekuatan ekonomi dunia yakni Amerika Serikat (AS) dan China, dampak buruknya dirasakan secara global termasuk terhadap perekonomian Indonesia. Untuk itu, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan, Pemerintah Indonesia mendorong perbaikan hubungan kedua negara yang berseteru itu.
ADVERTISEMENT
"Kita harapkan hubungan (AS) dengan China ya tahap demi tahap akan membaik, karena kalau merusak kedua belah pihak, maka akan berimbas pada negara lain termasuk Indonesia," kata Wapres Jusuf Kalla dalam pernyataan pers di sela-sela kunjungannya ke Argentina dalam rangka menghadiri KTT G20, Kamis (29/11) sore waktu setempat.
Wapres mengatakan Indonesia berperan dalam mendorong perbaikan hubungan dagang AS dan China karena dengan peningkatan hubungan kedua negara tersebut, maka nilai ekspor Indonesia ke kedua negara itu akan membaik.
"Di situ letaknya posisi Indonesia, bagaimana kita harapkan ekonomi perdagangan dunia ini lebih baik. Kalau industri Amerika dan industri China menurun, pasti harga ekspor kita akan menurun," tambahnya.
Pembicaraan hubungan dagang antara AS dan China menjadi salah satu fokus Wapres Jusuf Kalla dalam menghadiri KTT G20 tersebut, selain juga membahas peningkatan hubungan perekonomian di dunia.
ADVERTISEMENT
Wapres berharap konflik perang dagang AS dan China tersebut dapat selesai di forum KTT G20.
Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan China. (Foto: Reuters/Damir Sagolj)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan China. (Foto: Reuters/Damir Sagolj)
"Sampai hari ini diharapkan bisa selesai, apa bisa selesai hari ini atau apa, itu belum ada bayangan karena masih bicara para menteri, diwakili oleh Menkeu dan juga Wamenlu nanti bicara," katanya.
G20 merupakan forum kerja sama di bidang perekonomian yang diikuti oleh 19 negara dengan ekonomi terbesar dan strategis, ditambah organisasi supranasional Uni Eropa.
Selain dorongan kebijakan untuk menekan potensi perang dagang tersebut, Indonesia juga membawa sejumlah isu perekonomian antara lain komitmen sistem perdagangan multilateral, pembentukan sistem pajak internasional, peningkatan partisipasi ekonomi negara berkembang, serta peningkatan koordinasi dan sinergi kebijakan makro ekonomi.
KTT G20 mengambil tema Membangun Konsensus untuk Pembangunan yang Berkelanjutan dan Adil, dengan mengusung tiga agenda prioritas yaitu meningkatkan inklusivitas dan mengurangi kesenjangan melalui pemanfaatan teknologi, investasi pendidikan dan pelatihan, serta kebijakan fiskal dan reformasi struktural.
ADVERTISEMENT