Perang Dagang dengan China Mereda, AS kini Intai Uni Eropa

31 Mei 2018 9:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera Uni Eropa (Foto: REUTERS/Yves Herman)
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Uni Eropa (Foto: REUTERS/Yves Herman)
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump berencana memberlakukan tarif hukuman atas impor baja dan aluminium dari Uni Eropa (UE). Hal ini dilakukan, setelah AS tak melihat upaya sungguh-sungguh Uni Eropa, untuk menyelaraskan neraca dagangnya dengan negara Paman Sam itu.
ADVERTISEMENT
Mengutip the Wall Street Journal, Reuters melaporkan AS akan mengeluarkan Uni Eropa dari daftar negara-negara yang dikecualikan, atas pemberlakukan tarif impor baja dan alumunium. Penetapan hal itu akan disampaikan pada Kamis (31/5) waktu AS atau Jumat (1/6) WIB.
Sikap AS ini hampir pasti akan memicu respons dari Uni Eropa, yang telah mengancam akan membalas dengan menaikkan tarif impor atas pada produk-produk asal AS seperti sepeda motor, jeans dan berbagai jenis minuman beralkohol.
Presiden Donald Trump menaikan tarif impor baja jadi 25% dan aluminium jadi 10% pada awal tahun ini. Kemudian pada Maret, Trump menetapkan daftar berisi sejumlah negara yang dikecualikan dari kenaikan tarif impor itu. Uni Eropa semula masuk dalam daftar itu.
Trump Menandatangani Memorendum (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
Trump Menandatangani Memorendum (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
Namun pada akhir April lalu, Gedung Putih mengatakan bahwa pembebasan tarif baja dan aluminium untuk negara-negara anggota UE, akan berakhir pada 1 Juni 2018. Hal ini karena tak ada kesepakatan perdagangan baru, yang saling menguntungkan kedua negara.
ADVERTISEMENT
Komisaris Perdagangan UE Cecilia Malmstream telah menuntut agar semua negara Uni Eropa harus dibebaskan secara permanen dari tarif baja dan aluminium. Hal ini sebagai prasyarat untuk berlangsungnya perundingan dagang.
Sementara itu, Pemerintahan Trump pekan lalu juga memulai penyelidikan terkait isu keamanan nasional, atas produk mobil impor asal Uni Eropa. Para analis mengatakan tarif baru pada baja, aluminium, dan otomotif Eropa kemungkinan akan meningkatkan friksi perdagangan antara Amerika Serikat dan blok perdagangan tersebut.