Perbankan Syariah Masih Sulit Berkembang di Indonesia

27 November 2018 18:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Pembina, Farukh Abdullah (kedua dari kiri) dan CEO Zahir International Muhammad Ismail (ketiga dari kiri) dalam talkshow Mekanisme dan Bisnis Syariah di Balai Kartini. (Foto: Selfy Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Pembina, Farukh Abdullah (kedua dari kiri) dan CEO Zahir International Muhammad Ismail (ketiga dari kiri) dalam talkshow Mekanisme dan Bisnis Syariah di Balai Kartini. (Foto: Selfy Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan perbankan syariah dinilai cukup positif. Meski demikian, perbankan syariah masih menghadapi banyak tantangan, salah satunya adalah perluasan market share.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pembina Center for Islamic Studies in Finance, Economics, and Development (Cisfed) Farukh Abdullah mengatakan, market share perbankan syariah baru menembus angka 5 hingga 6 persen. Artinya, pangsa pasar masih sangat luas untuk dikembangkan. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Farukh mengatakan, perlu adanya ekosistem yang dibangun baik dari bottom up dan top down.
“Kalau dari level bawah, sekarang berapa sih di keluarga yang punya rekening bank syariah? Nah ini harus ada kesadaran dari masyarakat untuk mau paling enggak punya rekening syariah,” ungkap Farukh di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (27/11).
Menurutnya, partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan agar market share perbankan syariah makin luas. Meski demikian, Farukh juga mengapresiasi bahwa kini di level pendidikan, beberapa kampus telah membuka fakultas-fakultas yang berhubungan dengan ekonomi dan perbankan syariah. Hal ini pun diharapkan bisa memberikan edukasi yang mumpuni tentang perbankan syariah khususnya bagi generasi milenial.
Ilustrasi produk halal. (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi produk halal. (Foto: Munady)
Sedangkan untuk level top down, Farukh mengatakan, kesadaran juga harus muncul dari perbankan syariah. Salah satunya menciptakan kualitas pelayanan yang lebih baik ketimbang perbankan konvensional.
ADVERTISEMENT
“Perbankan syariah dituntut bagaimana bisa kompetitif, jangan bersaing dengan sesama bank syariah, tapi dengan bank konvensional. Ada inovasi produk yang lebih bagus, pelayanan lebih baik. Bank syariah harus bisa compete,” ujarnya.
Dengan adanya produk dan pelayanan yang lebih bagus, Farukh menilai, perbankan syariah akan semakin mudah diterima masyarakat. Bahkan harapannya layanan perbankan syariah tidak hanya untuk umat Muslim.
“Karena syariah itukan intinya keadilan untuk semua orang dan manfaat untuk semua orang,” tandasnya.