Perdagangan Perdana, Saham PT Kota Satu Properti Melesat 69 Persen

5 November 2018 9:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direksi PT Kota Satu Properti di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Senin (5/11/2018). (Foto: Selfy Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direksi PT Kota Satu Properti di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Senin (5/11/2018). (Foto: Selfy Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perusahaan yang bergerak di bidang properti, PT Kota Satu Properti, hari ini resmi melakukan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia. Saham dengan kode SATU ini sebelumnya telah menggelar Masa Penawaran Umum (offering period) selama 2 hari kerja sejak 29-30 Oktober 2018.
ADVERTISEMENT
“Ini suatu awal perjuangan untuk menjadi perusahaan publik yang terpercaya. Semoga SATU boleh berkembang menjadi perusahaan yang sehat dan berkontribusi bagi negara,” kata Direktur Utama PT Kota Satu Properti Herowiratno Gunawan di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (5/11).
Sebagai informasi, keseluruhan saham yang dilepas berjumlah 500 juta saham dengan harga Rp 117 per saham. Dengan demikian dari IPO ini perseroan akan meraup dana Rp 58,5 miliar.
Pada pencatatan perdana, saham SATU langsung melejit 69 persen atau 81 poin ke level Rp 198. Saham SATU ditransaksikan sebanyak satu kali dengan volume sebanyak 3 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 59.400.
Untuk memuluskan aksinya ini perusahaan telah menunjuk PT Victoria Sekuritas Indonesia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Sebagai informasi, Victoria Sekuritas bertindak sebagai lead underwriter.
ADVERTISEMENT
Perusahaan sekuritas lain yang juga terlibat sebagai penjamin emisi antara lain Panin Sekuritas, Minna Padi Investama, Valbury Sekuritas, Erdikha Elit Sekuritas, dan Waterfront Sekuritas.
Adapun dana hasil IPO nanti digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja entitas anak usaha. Kota Satu Properti berencana menggelontorkan modal untuk anak usaha yang dimiliki langsung, yakni PT Kota Satu Manajemen.
Hingga April 2018, perusahaan yang bergerak di industri properti ini mencetak pendapatan Rp 21,58 miliar. Pendapatan ini meningkat 44,8 persen dari Rp 14,89 miliar year on year (yoy).
Sementara laba kotor perusahaan ini dalam empat bulan di 2018 tumbuh 42,1 persen yoy menjadi Rp 7,83 miliar. Adapun laba bersih tumbuh 25 persen menjadi Rp 600 juta.
ADVERTISEMENT