Perdalam Pasar Modal, OJK Optimistis Tambah 100 Emiten

18 Februari 2019 19:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Eksekutlf Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hoesen, Rabu (8/8/2018). Foto:  Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Eksekutlf Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hoesen, Rabu (8/8/2018). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pekerjaan rumah bagi pasar modal hingga hari ini adalah kedalaman pasar. Diperlukan sejumlah strategi untuk memperdalam pasar modal untuk memperkuat fundamental ekonomi.
ADVERTISEMENT
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen, mengatakan ada tiga strategi yang disiapkan otoritas, yaitu meningkatkan dari sisi permintaan, suplai, dan memperkuat infrastruktur.
“Pasar kita selalu dinilai dangkal, sehingga selalu para assessor rekomendasinya adalah pendalaman pasar. Hal yang harus dilakukan untuk itu menambah suplai dan demand, serta perbaikan infrastruktur,” kata Hoesen di Kantor OJK, Jakarta, Senin (18/2).
Dari sisi suplai, Hoesen mengatakan pihaknya optimistis bisa menggaet 75 sampai 100 emiten baru pada tahun ini. Adapun pada 2018, pasar modal kedatangan 57 emiten baru, naik cukup tajam bila dibanding pencapaian pada 2017.
"Kemarin nambah masih juga dangkal, itu aja masih kecil. Semua harus kerja keras dan makanya kita minta dukungan semua stakeholder kerja keras untuk mendalami pasar kita,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Hoesen, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan Self Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Ilustrasi IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
OJK dan SRO terus melakukan pendekatan pada emiten-emiten besar. Tujuannya untuk merayu mereka juga agar mendorong anak dan cucu perusahaannya melantai di bursa. Tak hanya dari swasta, OJK juga melakukan strategi yang sama ke perusahaan BUMN.
Harapannya dengan beragamnya emiten baru, maka jumlah investor pun juga makin bertambah. Penambahan investor inilah yang disebut sisi demand. Dari sisi penambahan investor, OJK juga terus melakukan edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan literasi.
Tak hanya itu, otoritas juga memanfaatkan infrastruktur yang ada. Misalnya seperti melakukan kerja sama dengan fintech untuk menggaet investor.
ADVERTISEMENT
“Kita manfaatkan infrastruktur. Di antaranya dengan pemain fintech yang jadi channel distribusi produk reksa dana. Bukan hanya OJK, kami kerja sama dengan berbagai pihak,” ujarnya.
Menurut dia, semua hal tersebut juga sejalan dengan kebijakan strategis sektor pasar modal 2019.
"Pertama inisiatif menambah suplai, kedua membangun investor domestik, dan terakhir adanya reformasi bisnis dan internal pasar modal," tandasnya.