Perdana Melantai di Bursa, Saham KJEN Melejit 49 Persen

1 Juli 2019 9:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Krida Jaringan Nusantara Tbk resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin (1/7). Perusahaan pengiriman dan logistik dengan nama KJEN Express ini menjadi emiten ke 18 yang IPO di 2019.
ADVERTISEMENT
Perseroan mendapatkan kode emiten KJEN. Sebelumnya perseroan telah melakukan penawaran umum mulai dari 20 Juni hingga 24 Juni 2019.
"Dengan oversubscribe 4,58 kali dari nilai total saham yang ditawarkan membuktikan bahwa publik memiliki kepercayaan yang tinggi kepada kami mengingat makin maraknya bisnis e-commerce di era industrialisasi 4.0," kata Direktur Utama KJEN Dewi Prasetyaningsih di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (1/7).
Adapun keseluruhan saham yang dilepas berjumlah 150 juta saham, atau setara 30 persen dari modal ditempatkan melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Harga penawaran sahamnya senilai Rp 202 per saham. Dengan demikian KJEN berpotensi meraup dana segar senilai Rp 30,30 miliar.
Pada pencatatan perdana ini, saham perseroan naik 100 poin atau 49,5 persen ke level Rp 302 dari harga IPO Rp 202. Saham KJEN ditransaksikan sebanyak 10 kali dengan volume sebanyak 90 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 2,68 juta.
ADVERTISEMENT
Artinya, saham KJEN kena auto reject atau penolakan otomatis sistem perdagangan bursa. Aturan auto reject berlaku jika harga saham naik atau turun secara drastis dalam rentang waktu tertentu.
Untuk rentang harga saham Rp 50-Rp 200, naik atau turun hingga lebih dari 35 persen dalam sehari. Sementara rentang harga saham Rp 200-Rp 5.000, naik atau turun hingga lebih dari 25 persen dalam sehari. Sedangkan harga saham di atas Rp 5.000, naik atau turun lebih dari 20 persen.
Seorang pria mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Penerapan Auto Rejection terhadap harga di atas untuk perdagangan saham hasil penawaran umum yang pertama kalinya diperdagangkan di bursa (perdagangan perdana), ditetapkan sebesar 2 (dua) kali dari persentase batasan auto rejection harga sebagaimana dimaksud dalam penjelasan di atas.
ADVERTISEMENT
Setelah IPO, kepemilikan saham terbesar Krida Jaringan Nusantara dipegang PT Grafindo Karya Nusantara akan terdilusi dari 75 persen menjadi 52,5 persen.
Rencananya perseroan akan menggunakan seluruh dana IPO setelah dikurangi biaya untuk melunasi pembelian tanah dengan luas 1.047 meter persegi dan bangunan 5.529 meter persegi di Jalan Kramat VI, Jakarta.
Tanah dan bangunan ini merupakan sarana penunjang aktivitas operasional jasa pengiriman barang-barang pindahan dan pengiriman paket. Nilai objek pengambilan ini sebesar Rp 37,63 miliar.
Krida Jaringan membeli tanah dan bangunan ini dari Pectrus Daruyani yang saat ini memiliki 6,5 persen saham Krida Jaringan. Penjamin pelaksana emisi efek Krida Jaringan adalah Panca Global Sekuritas.
Sedangkan penjamin emisi efek IPO adalah Dhana Wibawa Sekuritas, Evergreen Sekuritas Indonesia, Investindo Nusantara Sekuritas, dan Panin Sekuritas.
ADVERTISEMENT