Perdana Melantai di Bursa, Saham Tiga Emiten Ini Dibuka Menguat

12 Juli 2018 10:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pencatatan ketiga saham, MGRO, NUSA, NFCX di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta Selatan. (Foto: Ela Nurlela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pencatatan ketiga saham, MGRO, NUSA, NFCX di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta Selatan. (Foto: Ela Nurlela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tiga emiten baru kembali mewarnai pasar modal Indonesia. Tiga perusahaan tersebut hari ini telah mencatatkan saham perdananya melalui skema Initial Public Offering (IPO). Dengan begitu, jumlah emiten di pasar modal kembali bertambah menjadi 594.
ADVERTISEMENT
D tahun ini, BEI sudah kedatangan 30 emiten baru. Adapun tiga emiten baru yang meluncur hari ini adalah PT NFC Indonesia Tbk (NFCX), PT Mahkota Group Tbk (MGRO), dan PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA).
Saat pembukaan perdagangan, ketiga saham tersebut kompak menguat. Saham MGRO naik 112 poin atau 49,56% ke level Rp 338 dari harga pembukaan Rp 225. Saham MGRO ditransaksikan sebanyak 1 kali dengan volume sebanyak 10 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 338.000.
Sedangkan saham NUSA juga naik 104 poin atau 69,33% ke level Rp 254 dari harga pembukaan Rp 150. Saham NUSA ditransaksikan sebanyak 8 kali dengan volume sebanyak 2.970 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 75,44 juta.
ADVERTISEMENT
Untuk saham NFCX melonjak 920 poin atau 49,73% ke level Rp 2.770 dari harga pembukaan Rp 1.850. Saham NFCX ditransaksikan sebanyak 15 kali dengan volume sebanyak 3.127 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 866,18 juta.
Pencatatan ketiga saham, MGRO, NUSA, NFCX di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta Selatan. (Foto: Ela Nurlela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pencatatan ketiga saham, MGRO, NUSA, NFCX di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta Selatan. (Foto: Ela Nurlela/kumparan)
Dalam aksi korporasinya, anak usaha PT M Cash Integrasi Tbk, NFCX, melepaskan sebanyak 166.667.500 lembar saham biasa atau sebesar 25% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Perusahaan membanderol harga sahamnya sebesar Rp 1.850 per lembar. Itu artinya, dari IPO ini, NFCX berharap bisa meraup dana segar Rp 308,33 miliar. Nantinya 60% dari dana tersebut digunakan untuk modal kerja dan 30% untuk investasi digital, sisanya akan digunakan untuk pengembangan sumber daya manusia.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama NFCX Abraham Theofilus mengungkapkan, dengan aksi IPO ini perusahaan berharap bisa jauh lebih berkembang.
"Merupakan sebuah kebanggaan tersendiri menjadi perusahaan tercatat urutan ke-30 di tahun ini. Kami menempatkan diri lewat teknologi bursa digital yang kami kembangkan menciptakan efisiensi bisnis," ujarnya di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (12/7).
Sementara itu, perusahaan yang bergerak di industri pengolahan kelapa sawit, Mahkota Group, melepas sebanyak 703.688.000 lembar saham atau sekitar 20% dari total modal yang ditempatkan setelah IPO. Adapun harga saham yang ditawarkan ke publik sebesar Rp 225 per saham. Dari IPO ini perusahaan meraih dana segar sebesar Rp 158,31 miliar.
Rencananya, dana tersebut akan digunakan perusahaan untuk mengembangkan bisnis seperti 60% digunakan untuk pengembangan industri hilir melalui investasi ke anak usahanya yaitu PT Mutiara Unggul Lestari (MUL). Sedangkan penyaluran dana untuk PT Intan Sejati Andalan (ISA) akan digunakan untuk pembangunan pabrik rafinery dan kernel cushing plant dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja.
ADVERTISEMENT
"Dengan dicatatkan Mahkota Group sebagai perusahaan publik kami akan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, good corporate governance dan bekerja secara profesional," ujar Direktur Utama MGRO Usli.
Terakhir untuk NUSA telah melepas sebanyak 1,2 miliar saham atau 15,58% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan. Dari aksi korporasinya ini, perusahaan memperoleh dana sebesar Rp 180 miliar dengan harga saham yang ditawarkan Rp 150 per sahamnya.
Perusahaan akan menggunakan dana hasil IPO ini untuk membiayai belanja modal sebesar 63,83%. Sementara, 5,28% akan digunakan untuk modal kerja, dan sisanya sebesar 27,78% akan digunakan untuk melunasi utang perusahaan di mitra perbankan.
"Kami yakin dengan melakukan IPO akan semakin meningkatkan kinerja perseroan yang sangat positif," kata Direktur Utama NUSA Irwandono.
ADVERTISEMENT