Perjalanan Dinas PNS Bikin Belanja Barang Meroket di Mei 2019

21 Juni 2019 19:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) saat akan menggelar konferensi pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (21/6/2019). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) saat akan menggelar konferensi pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (21/6/2019). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Realisasi belanja barang kementerian dan lembaga hingga akhir Mei 2019 mencapai Rp 99,3 triliun, naik 16,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy). Angka ini merupakan yang tertinggi sejak 2015 atau di era pemerintahan Jokowi.
ADVERTISEMENT
Adapun sejak Mei 2015, realisasi belanja barang hanya Rp 36 triliun atau naik 13,9 persen (yoy). Di Mei 2016, belanja barang mencapai Rp 64,5 triliun atau naik 21,3 persen (yoy).
Sementara di Mei 2017, belanja barang mencapai Rp 69,6 triliun atau naik 23,5 persen (yoy) dan di Mei 2018 belanja barang mencapai Rp 84,9 triliun atau naik 25,1 persen (yoy).
Salah satu komponen dari belanja barang tersebut yang meningkat cukup signifikan adalah perjalanan dinas Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mencapai Rp 15,1 triliun. Angka ini tumbuh 22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 12,4 triliun.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani mengatakan, salah satu penyebab tingginya realisasi perjalanan dinas adalah tingginya aktivitas perjalanan dinas beberapa kementerian/lembaga yang berhubungan dengan politik, mulai dari Bawaslu, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Polri, dan TNI.
ADVERTISEMENT
"Untuk belanja perjalanan dinas, ini mencapai Rp 15,1 triliun dibandingkan tahun lalu Rp 12,4 triliun. Kegiatan di kementerian/lembaga yang aktivitasnya tinggi terkait Pemilu, KPU, Bawaslu, TNI, dan Polri," ujar Askolani di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (21/6).
Tingginya realisasi untuk perjalanan dinas tersebut juga tak terlepas dari tingginya harga tiket pesawat beberapa waktu terakhir ini. Tapi Askolani enggan menyebut secara detail apakah apakah mahalnya tiket pesawat berpengaruh terhadap meroketnya perjalanan dinas.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Namun demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani beberapa waktu lalu mengimbau para PNS untuk melakukan penghematan pada perjalanan dinas, mengingat harga tiket pesawat yang mahal. Tujuan efisiensi perjalanan dinas tersebut yaitu agar belanja barang bisa dikendalikan.
"Ya kita lihat, kan sebetulnya dari keseluruhan belanja kementerian/lembaga untuk perjalanan dinas itu kita minta diefisiensikan. Jadi mungkin kalau kenaikan tarif dari tiket-tiket, tentu nanti akan terlihat," kata Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Selain perjalanan dinas, belanja barang yang meningkat adalah aktivitas pelayanan publik dan pemerintahan yang mencapai Rp 50,5 triliun, yang porsinya 39 persen ke belanja barang. Meski tak menyebutkan angkanya, namun Askolani meyakini pertumbuhan dari aktivitas pelayanan publik ini masih di bawah perjalanan dinas.
Disusul oleh belanja jasa yang mencapai Rp 10 triliun atau naik 25 persen (yoy). Meski tumbuhnya cukup tinggi, namun menurut Askolani porsi belanja jasa ke belanja barang kecil.
Sementara belanja maintenance yang sebesar Rp 8,6 triliun ini menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 10,2 triliun.
"Belanja barang pada Badan Layanan Umum (BLU) juga turun 5 persen (yoy). Begitu juga dengan belanja barang di Pemda yang mengalami penurunan," tambahnya.
ADVERTISEMENT