Perkuat Hubungan Ekonomi, Jepang Tawarkan Pertukaran Data ke RI

29 Mei 2019 13:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (29/5). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (29/5). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari ini Kementerian Perdagangan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri Jepang Hiroshige Seko. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pertemuan tersebut membahas beberapa hal mendetail. Termasuk adanya tawaran Jepang soal konsep Free Flow With Trust.
ADVERTISEMENT
“Mengharapkan kita mendukung dan menghasilkan kesepakatan tingkat menteri yang akan dilaporkan pada G20 di Osaka. Hal yang Jepang usulkan, ini prakarsa Jepang yaitu Free Flow With Trust,” ungkap Enggar di Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Rabu (29/5).
Free Flow With Trust merupakan konsep pertukaran data antar beberapa negara. Enggar menyatakan Indonesia belum memutuskan sikap final atas tawaran tersebut.
Namun Enggar memastikan bahwa pihaknya sudah melakukan konsultasi dengan Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemenkominfo) terkait tawaran Jepang soal Free Flow With Trust. Dari konsultasi dengan Kemenkominfo, kesimpulan sementara adalah Indonesia bisa menerima tawaran tersebut namun dengan berbagai catatan.
Wapres JK di 60 tahun diplomatik Jepang Indonesia Foto: Ricad Saka/kumparan
Enggar menegaskan bahwa Indonesia tidak akan memberikan data strategis kepada Jepang. Untuk itu dalam pertemuan pagi tadi, kedua belah pihak tengah membahas jenis data apa yang dimaksud. Sehingga nantinya kedua negara bisa saling diuntungkan. Tidak hanya Jepang yang bisa mengakses data Indonesia, namun juga sebaliknya.
ADVERTISEMENT
“Bukan minta data strategis. Enggak akan kami keluarkan. (Jenis) Datanya belum. Yang kita bahas prinsip dan kriterianya dulu,” ujar Enggar.
Seperti diketahui konsep Free Flow With Trust merupakan ide yang diusung Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam pidatonya saat World Economy Forum di Davos, Januari lalu. Abe menyatakan bahwa seluruh dunia saat ini menghadapi isu yang sama yaitu soal big data. Dunia dihadapkan dengan pengaruh teknologi informasi yang kemudian melahirkan revolusi industri 4.0. Sayangnya, setiap negara memiliki peraturan yang berbeda soal big data.
Padahal menurut Abe, seandainya big data digunakan secara cerdik, maka hal itu membawa manfaat besar bagi masyarakat dunia. Pemasaran digital memungkinkan masyarakat memenuhi kebutuhan dengan biaya serendah mungkin. Pemerintah akan dapat melaksanakan kebijakan yang efisien misalnya dalam hal menyalurkan bantuan. Abe meyakini bahwa pemanfaatan data besar akan membantu memperbaiki kesenjangan ekonomi dan sosial.
ADVERTISEMENT
Namun di sisi lain, sering kali pemanfaatan big data juga menciderai privasi masyarakat. Untuk itulah Abe mencetuskan konsep Free Flow With Trust. Yaitu konsep yang bisa disepakati oleh negara-negara di dunia tentang pemanfaatan big data tanpa melanggar hak asasi manusia.