Perkuat Struktur Modal, MNC Bank Jual Saham Baru Rp 489 Miliar

31 Mei 2018 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MNC Bank. (Foto: Instagram @mnc.bank)
zoom-in-whitePerbesar
MNC Bank. (Foto: Instagram @mnc.bank)
ADVERTISEMENT
PT Bank MNC Internasioal Tbk (BABP) menerbitkan saham baru atau rights issue sebanyak-banyaknya sebesar Rp 489 miliar. Pelepasan saham dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan.
ADVERTISEMENT
Adapun harga per lembar sahamnya Rp 100 dengan jumlah saham 4,9 miliar lembar saham atau 22,22% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Head of Business Stratetgy and Planning MNC Bank Hermawan mengatakan, perusahaan sudah mendapatkan tanggal efektif untuk melakukan trading dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Mei lalu. Menurutnya, pelepasan saham ini merupakan Penawaran Umum Terbatas (PUT) VI atau pelepasan saham keenam MNC Bank.
“Saat ini sedang proses dan kita terbitkan sebanyak-banyaknya Rp 489 miliar. Tujuannya untuk memperkuat permodalan dan meningkatkan aset produktif. Harganya kita tentukan Rp 100 per lembar saham,” kata Hermawan saat paparan publik usai RUPST di MNC Tower, Jakarta, Kamis (31/5).
RUPST dan RUPSLB PT Bank MNC Internasional Tbk (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
RUPST dan RUPSLB PT Bank MNC Internasional Tbk (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Lebih lanjut, dia menambahkan, untuk meningkatkan aset produktif antara lain dengan pembelian kredit dan pembelian surat berharga.
ADVERTISEMENT
“Pada kuartal I 2018, MNC Bank memiliki aset Rp 10,6 triliun, kredit Rp 6,9 triliun, Dana Pihak Ketiga Rp 8,6 triliun, dan kita juga dapat laba Rp 94,8 miliar. Adapun CAR meningkat dari 12,58% pada 2017 dan sekarang menjadi 14,59%,” katanya.
Sementara itu, Dirut MNC Bank yang baru, Ageng Purwanto mengatakan, terpilihnya dia menjadi orang nomor satu di perusahaan, tidak akan banyak perubahan yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Hal itu lantaran di kuartal I 2018, perusahaan sudah menunjukkan hal yang positif.
Meski begitu, tetap akan ada target karena perseroan harus punya kinerja yang sesuai keinginan pemegang saham seperti harus membukukan laba dan sampai akhir tahun ini pertumbuhan kredit bisa menutupi pembiayaan yang ada.
ADVERTISEMENT
“Kalau dilihat dari persentasi ini, perusahaan ini sudah turn around. Sehingga di kuartal satu kita sudah berhasil meningkatkan laba signifikan. Jadi kami direksi baru tinggal meneruskan saja. Semua strategi yang baik pasti akan diteruskan. Penambahan tentu ada, tapi perlu diskusi dulu mengenai hal ini dengan manajemen yang ada,” katanya.