Persiapan Negosiasi AS-China, Wall Street Variatif

20 September 2019 7:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang sedang bekerja di lantai New York Stock Exchange (NYSE). Foto: Getty Images/Spencer Platt
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang sedang bekerja di lantai New York Stock Exchange (NYSE). Foto: Getty Images/Spencer Platt
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Kamis (19/9). Kondisi itu tak terlepas dari melejitnya saham Microsoft sedangkan Apple malah melorot.
ADVERTISEMENT
Kondisi itu terjadi tepat sehari setelah The Federal Reserve (Fed) memangkas suku bunga yang memberi peluang terhadap pelonggaran moneter lebih lanjut.
Dilansir Reuters, Jumat (19/9), Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,19 persen menjadi 27.094,79 poin, indeks S&P 500 (SPX) ada di level 3.006,79 poin naik kurang dari satu poin, dan Nasdaq Composite (IXIC) merangkak naik sebesar 0,07 persen menjadi 8.182,88 poin.
Investor saat ini dinilai lebih optimistis dengan kembali dibukanya pembicaraan antara Amerika Serikat (AS) dan China untuk meletakkan dasar bagi negosiasi perdagangan tingkat tinggi di awal Oktober.
"Ada sedikit hal yang lebih konstruktif akhir-akhir ini. Meskipun jika ada semacam kesepakatan imbasnya masih relatif sangat kecil, kesepakatan mini, karena AS dan China masih sangat berseberangan dengan masalah-masalah utama," terang Kepala Investasi di EventShares, Ben Phillips.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Foto: REUTERS / Kevin Lamarque
Di sisi lain, para trader melihat peluang hampir 50 persen penurunan suku bunga 25 basis poin masih bisa terjadi pada bulan Oktober mendatang, merujuk pada alat FedWatch CME Group.
ADVERTISEMENT
"Pasar terus percaya bahwa The Fed akan akomodatif," kata Robert Pavlik, Kepala Strategi Investasi dan Manajer Portofolio Senior di SlateStone Wealth LLC di New York, AS.
Saham Target Corp (TGT.N) naik sebesar 0,8 persen, setelah pengecer mengumumkan rencana pembelian kembali saham senilai USD 5 miliar.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 6,1 miliar saham. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir, yaitu 6,9 miliar saham.