Pertama Kali dalam 11 Tahun, The Fed Turunkan Suku Bunga

1 Agustus 2019 12:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jerome Powell  Foto: REUTERS/Joshua Roberts
zoom-in-whitePerbesar
Jerome Powell Foto: REUTERS/Joshua Roberts
ADVERTISEMENT
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) memutuskan menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin (Bps) atau setara 0,25 persen ke kisaran 2 hingga 2,25 persen. Penurunan terjadi untuk pertama kali dalam 11 tahun terakhir atau sejak penurunan pada 2008.
ADVERTISEMENT
Pada 2008, suku bunga mulai turun hingga mendekati 0 persen karena AS menghadapi krisis keuangan global. Suku bunga Bank Sentral AS mulai merangkak naik kembali sejak 2015.
Keputasan The Fed ditempuh untuk menggairahkan perekonomian karena AS menghadapi tekanan perlambatan ekonomi global, seperti di China dan Eropa. Ekonomi AS juga diperburuk akibat dampak perang dagang dengan China.
"Outlook perekonomian AS masih baik dan keputusan ini (memangkas suku bunga) untuk mendukung outlook tersebut. Pemangkasan juga untuk menghadapi risiko dari perlambatan ekonomi global dan perang dagang," kata Ketua The Fed, Jerome H. Powell dalam press conference dikutip dari The New York Times (NY Times), Kamis (1/8).
Keputusan The Fed ternyata direspons kurang positif oleh pasar dan Presiden AS Donald Trump. Mereka berharap suku bunga turun lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street bervariasi usai Bank Sentral AS menurunkan suku bunga acuan 25 bps. Dilansir Reuters, Kamis (1/8), Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 12,56 poin, atau 0,05 persen menjadi 27.185,46, indeks S&P 500 (SPX) kehilangan 0,02 poin atau -0,00 persen menjadi 3.013,16, sementara Nasdaq Composite (IXIC) menambahkan 15,38 poin atau 0,19 persen menjadi 8.289,00.
New York Federal Reserve Bank Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Lanjut Powell, pihaknya tidak menutup opsi menurunkan kembali suku bunga acuan ke depannya. Karena The Fed memiliki catatan historis telah menurunkan suku bunga acuan dalam menghadapi resesi ekonomi.
"Ini bukan sebuah awalan dari rangkaiann pemangkasan -- Saya tidak bilang ini hanya sekali," lanjut Powell.
Keputusan final The Fed bukan tanpa pertentangan di internal Bank Sentral AS itu. Pasalnya, angka pengangguran berada titik terendah sepanjang 50 tahun dan ekonomi tetap tumbuh, serta upah pekerja juga meningkat.
ADVERTISEMENT
Pertimbangan tersebut yang menjadi alasan Presiden The Fed wilayah Bosto, Eric Rosengren dan Presiden The Fed wilayah Kansas City, Esther George menolak opsi penurunan. Mereka lebih setuju suku bunga tetap.
Sebelumnya, Trump beberapa kali menyerang Bank Sentral AS karena dinilai berkontribusi pada perlambatan ekonomi. Alasannya, Powell selama 4 kali di 2018 menaikkan suku bunga acuan. Meski The Fed pada akhir Juli kemarin sudah memangkas suku bunga, Trump tetap belum puas.
"Seperti biasanya, Powell membuat kita jatuh (ekonomi AS)," tweet Trump.
Menjawab berbagai kritikan Trump, Powell menegaskan The Fed independen dan tidak ada tekanan dalam penentuan suku bunga acuan.