Pertamina Ajukan Proposal untuk Kelola Blok Rokan

4 Juli 2018 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) sudah mengajukan proposal untuk mengelola Blok Rokan di Riau ke Kementerian ESDM. Saat ini Blok Rokan masih dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia dan akan berakhir masa kontraknya pada 2021 mendatang.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, mengatakan pengajuan dilakukan setelah Pertamina melalukan open data atau pembukaan data mengenai cadangan migas di Blok Rokan.
“Pertamina sudah mengajukan. Setelah open data, mereka lalu mengajukan,” kata Djoko saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (4/7).
Djoko menuturkan, Pertamina dapat mengajukan proposal terlebih dahulu dibanding kontraktor eksisting (Chevron) karena presentasi formulasi sudah berjalan. Setelah itu baru dilanjutkan dengan proses administrasi berupa pengajuan proposal.
Selain itu, kata Djoko, minggu ini pemerintah akan meminta proposal secara tertulis ke Chevron terkait ketertarikannya mengelola Blok Rokan yang saat ini masih mereka pegang.
Proposal tertulis Chevron akan masuk ke SKK Migas karena merupakan operator eksisting. Sementara proposal Pertamina diserahkan ke Ditjen Migas karena merupakan calon pengelola baru.
ADVERTISEMENT
“Kalau Chevron presentasi formulasi pembahasan sudah, proposal secara tertulis resmi mau kita minta dalam minggu ini. Kalau proposal Chevron masuknya ke SKK Migas, Pertamina baru ke sini (Ditjen Migas),” ujar Djoko.
Djoko bilang hingga saat ini, baru Pertamina yang mengirim proposal dan akan dilanjutkan Chevron pada pekan ini untuk memperebutkan Blok Rokan. Kontraktor lain, katanya, banyak juga yang berminat tapi masih dalam bentuk omongan, belum sampai mengirim proposal.
Meski begitu, Djoko enggan membocorkan siapa saja kontraktor yang tertarik selain Pertamina dan Chevron. “Kalau yang menyatakan lewat omongan banyak. Banyak banget, semua perusahaan minat yang datang, asing dan dalam negeri minat semua,” ujarnya.
Diakui Djoko, dalam proposalnya, Pertamina juga mengajukan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) dalam konsep mereka mengelola Blok Rokan. Teknologi ini juga ditawarkan Chevron untuk menjaga produksi Blok Rokan.
ADVERTISEMENT
Djoko sendiri memastikan pengumuman siapa pengelola Blok Rokan akan disampaikan akhir bulan ini. Katanya, siapapun yang terpilih berdasarkan keuntungan sebesar-besarnya yang diberikan untuk negara. Dia juga mengatakan antara Pertamina dan Chevron memungkinkan untuk mengelola sendiri atau berdua. “Semua kemungkinan itu ada,” pungkasnya.
Blok Rokan, ladang minyak terbesar Indonesia, sudah dikelola PT Chevron Pacific Indonesia sejak 1971 alias 47 tahun lalu. Kontrak Chevron akan gabis pada 2021. Siapa yang akan mengelola Blok Rokan setelah itu, masih belum ditentukan oleh pemerintah.
Blok Rokan yang memiliki luas wilayah 6.264 km2 pada 2017 lalu masih mampu menghasilkan minyak hingga 230.000 bph, hampir sepertiga dari total produksi minyak nasional saat ini.