Pertamina Akan Rekam Data Pengguna LPG 3 Kg dan BBM Subsidi

28 Agustus 2018 21:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kelangkaan Premium (Foto: ANTARA FOTO/M. Luthfi Rahman)
zoom-in-whitePerbesar
Kelangkaan Premium (Foto: ANTARA FOTO/M. Luthfi Rahman)
ADVERTISEMENT
Konsumsi LPG 3 kg yang disubsidi pemerintah diperkirakan bakal bengkak tahun ini. Dalam prognosa PT Pertamina (Persero), hingga akhir tahun ini, konsumsi bakal mencapai 6,62 juta ton, lebih banyak 170 ribu ton dari target APBN 2018 sebesar 6,45 juta ton.
ADVERTISEMENT
Direktur Pemasaran dan Retail Pertamina Mas’ud Khamid mengatakan, untuk menekan konsumsi LPG 3 kg yang selalu over kuota, pihaknya akan berkolaborasi dengan kementerian terkait untuk merekam profil pengguna yang terhubung dengan data kependudukan.
“Kita record profilnya dengan nomor teleponnya. Kita langsung akses ke Dukcapil. Datanya lengkap. Nanti dengan kementerian terkait kita kroscek, masyarakat di sini siapa yang berhak dan enggak,” kata dia saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (28/8).
Dia bilang, langkah ini diambil sambil menunggu penerapan distribusi tertutup yang belum juga rampung dibentuk Kementerian ESDM.
Sementara untuk menekan konsumsi BBM jenis Premium, Pertamina akan bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) untuk membuat teknologi rekam pengguna dan pembeli BBM di SPBU. Dengan digitalisasi ini, nantinya pelat nomor dan pembeli bisa diketahui.
ADVERTISEMENT
Subsidi LPG 3 Kg (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Subsidi LPG 3 Kg (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
“Sekarang kan kalau di SPBU kan kita enggak tahu yang beli di SPBU siapa, berapa liter tiap bulan, pelat nomornya berapa. Nanti akan ketahuan dari meter nozzle akan kita pasang perangkat, nanti kendaraan yang kita beli juga akan diidentifikasi, pelanggan juga kita rangsang untuk upload MyPertamina sehingga profilnya ketahuan,” jelasnya.
Dia bilang, kerja sama dengan Telkom akan diteken bulan ini. Nantinya, teknologi itu akan dipegang oleh Telkom, Pertamina yang akan mengatur pelayanannya.
Setelah berjalan, Pertamina akan koordinasi dengan departemen terkait apakah orang ini berhak atau tidak sehingga kuota yang diberikan negara bisa terjaga untuk diberikan kepada yang benar-benar berhak.
“Kita sudah kerja sama dengan Telkom, mudah-mudahan kontraknya teken bulan ini. Nilai investasinya belum,” kata dia.
ADVERTISEMENT