Pertamina Bakal Suplai B20 untuk Freeport

3 September 2018 20:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi biodiesel. (Foto: AFP/Pornchai Kittiwongsakul)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi biodiesel. (Foto: AFP/Pornchai Kittiwongsakul)
ADVERTISEMENT
Pemerintah memastikan akan tetap meminta PT Freeport Indonesia untuk menggunakan Biodiesel 20 persen (B20). Sebab bagian bawah tambang Freeport dinilai masih dapat diupayakan menggunakan B20.
ADVERTISEMENT
"Freeport tetap diminta semaksimal mungkin menggunakan B20. Nanti kan ada solusi begini, yang di bawah, yang di darat, yang tidak terpengaruh temperatur akan dilayani Pertamina melalui depotnya," ujar Direktur Logistik Supply Chain dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Gandhi Sriwidodo, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (3/9).
Menurut Gandhi, nantinya Pertamina yang akan mensuplai B20 untuk bagian bawah tambang Freeport. Dia menyebutkan, saat ini konsumsi solar di bagian bawah tambang Freeport sebanyak 15-20 persen dari total konsumsi solar di Freeport.
"Sementara ini yang di bawah itu, yang tidak terpengaruh suhu -3 derajat Celcius itu akan disuplai oleh Pertamina dari depot terminal Pertamina di Timika," jelasnya.
Suasana penggalian di Freeport.
 (Foto:   Instagram @freeportindonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana penggalian di Freeport. (Foto: Instagram @freeportindonesia)
Pemerintah sendiri mengecualikan Freeport untuk menggunakan B20 lantaran campuran Fatty Acid Methyl Ester (FAME) membeku di bagian atas tambang Freeport atau di Gressberg.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution sebelumnya mengatakan, ada pengecualian terhadap pembangkit listrik yang menggunakan turbine aeroderivative, alat utama sistem senjata (alutsista), serta perusahaan tambang Freeport Indonesia yang berlokasi di ketinggian. Namun demikian, hal ini perlu adanya audit dari kementerian dan lembaga terkait.
"Karena Freeport karena alasan ketinggian, katanya bisa menyebabkan beku CPO-nya. Kami bilang audit, kalau audit tidak mendukung tidak bisa," katanya.
Selain Freeport, pemerintah juga akan meminta hasil audit terkait penggunaan alat-alat pertahanan. Dia mengatakan, TNI juga sudah meminta waktu audit selama dua bulan.
"TNI memang meminta kalau untuk angkutan B20, orang, barang. Tapi untuk alat tempurnya masih minta diaudit dua bulan dari sekarang tapi nggak apa-apa, tapi kita harapkan yang audit punya kredibilitas bagus," jelasnya.
ADVERTISEMENT