Pertamina dan AKR Bangun 131 SPBU BBM Satu Harga Selama 2017-2018

31 Desember 2018 16:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SPBU mini penyalur BBM satu harga Kab. Tambrauw. (Foto: Wiji Nurhayat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
SPBU mini penyalur BBM satu harga Kab. Tambrauw. (Foto: Wiji Nurhayat/kumparan)
ADVERTISEMENT
Program BBM Satu Harga terutama di daerah 3T (terluar, terpencil, terdepan) memasuki tahun kedua. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) mencatat ada 131 titik BBM Satu Harga yang sudah dibangun sejak 2017 hingga 2018.
ADVERTISEMENT
Kepala BPH Migas Fansurullah Asa mengatakan, 131 titik yang terbangun itu terdiri atas 57 SPBU pada 2017 yaitu 54 dibangun PT Pertamina (Persero) dan 3 oleh PT AKR Corporindo. Sementara tahun ini ada 74 SPBU yang dibangun, 68 titik oleh Pertamina dan sisanya oleh AKR.
"Di tahun 2018 tepatnya hingga 31 Desember 2018 telah terealisasi 131 titik lembaga penyalur dari target sebanyak 130 titik lembaga penyalur yang tersebar di 131 kecamatan, 90 kabupaten, dan 26 provinsi," kata dia dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (31/12).
Menurut dia, realisasi 131 Penyalur Program BBM 1 Harga tersebar di beberapa pulau yaitu 29 penyalur di Pulau Sumatera, 33 penyalur di Pulau Kalimantan, 14 penyalur di Pulau Sulawesi, 11 penyalur di Pulau Maluku dan Maluku Utara.
Peresmian BBM satu harga di Banggai Laut (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian BBM satu harga di Banggai Laut (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Lalu 26 penyalur di Pulau Papua dan Papua Barat , 14 penyalur di Pulau NTB dan NTT, 1 penyalur di Pulau Bali, dan 3 penyalur di Pulau Jawa dan Madura.
ADVERTISEMENT
Dari realisasi 131 penyalur ini, terdapat 1 titik penyalur Pertamina yang merupakan percepatan dari target tahun 2019 yang telah beroperasi di tahun 2018. Realisasi Program BBM 1 Harga di tahun 2018 ini diproyeksikan dapat menjangkau sebanyak 421.955 Keluarga.
"Ini artinya BBM Satu Harga dapat dinikmati oleh kurang lebih 2 juta warga atau penduduk Indonesia di berbagai wilayah 3T," ujarnya.
Fansurullah mengklaim program ini telah membuat harga barang pokok lebih stabil. Menurut dia, Kebijakan ini menjadi bukti pemerintah bertindak nyata dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai pulau Rote.