Pertamina Kerahkan Air Tractor Bawa 4.000 liter Solar ke Palu

1 Oktober 2018 10:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertamina kerahkan Air Tractor bawa 4.000 liter Solar ke Palu, Senin (1/10/2018). (Foto:  Dok. Pertamina)
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina kerahkan Air Tractor bawa 4.000 liter Solar ke Palu, Senin (1/10/2018). (Foto: Dok. Pertamina)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) mengirimkan pasokan solar ke Palu, Sulawesi Tengah dengan menggunakan Pesawat Air Tractor dari Bandara Juwata Tarakan, Kalimantan Utara. Pesawat tipe AT 802 itu membawa 4.000 liter Solar untuk menyokong bantuan operasional pemulihan pascabencana alam gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
ADVERTISEMENT
Pesawat yang dioperasikan oleh PT Pelita Air Service, dibawa oleh Captain Benjamin, berangkat pagi tadi pukul 06.45 WITA dari Tarakan dan mendarat di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie, Palu pukul 09.05 WITA.
Unit Manager Communication and CSR Marketing Operation Region VII, Roby Hervindo, menyatakan pasokan solar tersebut dikirim dari TBBM Tarakan, Kalimantan Utara, sebagai bentuk aksi tanggap darurat Pertamina dalam upaya memaksimalkan pendistribusian BBM di Palu dan Donggala pascagempa dan tsunami.
Selain mengoptimalkan alih suplai BBM dari Terminal BBM di sekitar Sulawesi, Pertamina juga mengerahkan pengiriman BBM dengan menggunakan pesawat Air Tractor. Pesawat khusus ini digunakan untuk mendistribusikan BBM ke wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) khususnya Krayan, Nunukan Kaltara dan Puncak Jaya, Papua, dalam rangka program BBM Satu Harga.
ADVERTISEMENT
Pertamina Salurkan Solar untuk Genset Rumah Sakit dan PLN
Pertamina terus mengupayakan pelayanan BBM khususnya solar di Rumah Sakit, PLN dan Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD), pascabencana alam gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.
BBM jenis Solar akan digunakan untuk mendukung operasional rumah sakit, salah satunya RS Undata Palu yang tidak hanya menangani pasien sakit, tetapi juga korban gempa. Pengoperasian genset di rumah sakit sangat diperlukan untuk menangani pasokan listrik dan peralatan kesehatan.
Dilaporkan di RS Undata terdapat lebih dari 200 korban gempa dan tsunami. Sebagian besar pasien tersebut menderita patah tulang yang terdiri dari pasien dewasa, anak-anak, dan beberapa pasien ibu hamil.
Selain, RS Undata, saat ini Pertamina juga telah mengirimkan BBM yakni Solar 2 ribu liter dan Premium 2 ribu liter untuk kebutuhan RS Parigi, melalui depot Poso.
ADVERTISEMENT
“Kami berkoordinasi untuk mendatangkan mobil tangki industri. Saat ini sudah disalurkan 1500 liter untuk RS Undata Palu, 2000 liter untuk Kantor PLN Area Palu dan 5000 liter disalurkan ke Posko Basarnas Palu,” kata Roby.
Demikian halnya dengan pasokan solar untuk genset raksasa milik PLN guna memulihkan pasokan listrik di sebagian wilayah Donggala dan Palu, yang Jumat sore lalu, padam usai gempa mengguncang Sulawesi Tengah.
Pertamina kerahkan Air Tractor bawa 4.000 liter Solar ke Palu, Senin (1/10/2018). (Foto:  Dok. Pertamina)
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina kerahkan Air Tractor bawa 4.000 liter Solar ke Palu, Senin (1/10/2018). (Foto: Dok. Pertamina)
Menurut Roby, Pertamina telah menyuplai kebutuhan PLN ke PLTD Topoyo dan PLTD Pasangkayu di Sulbar, dengan mekanisme alih suplai dari Pare-pare. Sementara suplai ke PLTD Siboang di Sulteng, dipasok dari Toli Toli.
“Untuk PLTD lain di Palu, kami akan terus koordinasikan dengan PLN wilayah Sulutenggo untuk pengambilan BBM dari depot terdekat seperti Toli Toli, Poso dan Gorontalo," ujar Roby.
ADVERTISEMENT
Roby Hervindo menambahkan Pertamina juga sedang melakukan pengisian ke Kapal SAR kendari sebanyak 20 ribu liter via TBBM Poso untuk kebutuhan penanganan bencana. Saat ini sedang dalam perjalanan AMT agen PT Meta Indah sebanyak 5 ribu liter untuk kebutuhan darurat genset-genset di Palu.
Pertamina juga telah berkoordinasi dengan Bekang Kodam Merdeka untuk pengambilan BBM) untuk pengisian di Bitung/Gorontalo untuk selanjutnya dibawa oleh tim Kodam ke Palu.
“Kami mengupayakan seluruh pihak bisa mendapatkan pasokan solar, namun tetap prioritas pada layanan kemanusiaan, agar penanganan korban dan pemulihan pasca gempa teratasi,” kata Roby.