news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pertamina Mau Bangun Pabrik Baterai, Targetnya Mulai Produksi di 2021

29 November 2018 17:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengisikan Bahan Bakar Minyak. (Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengisikan Bahan Bakar Minyak. (Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
ADVERTISEMENT
Indonesia akan segera memiliki pabrik baterai lithium di Morowali, Sulawesi Tengah. Menurut rencana, beberapa perusahaan dalam negeri dan asing secara patungan mulai membangun pabrik baterai lithium tersebut pada tahun depan.
ADVERTISEMENT
Tak mau ketinggalan, PT Pertamina (Persero) juga berencana akan membangun pabrik yang sama di Indoensia. Senior Vice President Research dan Techology Center Pertamina, Herutama Trikoranto, mengungkapkan bahwa perusahaannya masih mencari mitra agar bisa merealisasikan proyek ini. Pertamina menargetkan pabrik baterai miliknya sudah bisa produksi massal dalam waktu 3 tahun mendatang.
“Kita berharap 2020-2021 itu sudah bisa produksi baterai kita secara komersial,” kata dia di acara Pertamina Energy Forum, Jakarta, Kamis (29/11).
Pencarian mitra dilakukan agar perusahaan bisa berbagi pengalaman dan juga menyangkut dana investasi. Sebab, butuh dana yang tidak sedikit untuk memulai proyek ini. Dia berharap ada investor yang mau mengajaknya, terutama skala besar.
Heru mengatakan, mimpi ingin diwujudkan agar perusahaan bisa menjadi pelopor pembuat baterai nasional. Sebagai badan usaha yang menenuhi 95 persen kebutuhan BBM masyarakat Indonesia, komersialisasi baterai nasional oleh Pertamina jadi bisnis yang potensial.
ADVERTISEMENT
“Dengan baterai ini nanti lebih ramah lingkungan. Jadi secara bisnis, Pertamina ingin jadi pelopor penyediaan energy storage ini karena sampai saat ini kan belum ada pabrik lithium baterai, masih impor kan. Karena itu kita ingin dukung industri energi transportasi mendatang,” jelasnya.
Baterai Li-ion PCX Hybrid (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Baterai Li-ion PCX Hybrid (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Selain itu, dasar perusahaan untuk mengambil lini bisnis adalah kesuksesan sepeda listrik. Belum lagi, jenis kendaraan di Indonesia beragam, tidak hanya mobil dan motor.
“Terkait demand, sudah ada sejumlah kajian, itu cukup besar. Contoh sepada listrik nasional. Tahun pertama, target penjualan 50 ribu. Jadi berlipat kali lah dari forecast saja. Itu baru satu produk kendaraan listrik saja. Sementara di Indonesia kan banyak produk kendarannya, ini jadi potensi juga,” tutur Heru.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, kata dia, perusahaan sudah membuat baterai tapi masih skala riset internal. Kapasitasnya pun terbatas. Sedangkan untuk lokasi pembangunannya, Heru menuturkan masih belum tahu akan dibangun di mana pabrik ini. Opsi lahannya bisa saja pakai tanah Pertamina atau bangun di daerah Kawasan Ekonomi Khusus.
Pun dengan biaya untuk bangun pabrik ini, perusahaan masih belum bisa memetakannya. Agar jelas, Pertamina, kata Heru menggunakan jasa konsultan untuk biaya investasi dan produksi di masa depan.