Pertamina Mulai Konstruksi Pembangkit Listrik Terbesar Asia Tenggara

8 Desember 2018 16:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Pertamina Persero  (Foto: bumn.go.id )
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Pertamina Persero (Foto: bumn.go.id )
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) mengumumkan, proyek Independent Power Producer (IPP) Jawa 1 akan memasuki tahap konstruksi pembangkit listrik bertenaga gas (PLTGU) siklus ganda (combined cycle). Proyek ini, bukan hanya membangun pembangkit listrik berkapasitas 1.760 MW. Tapi, juga mencakup unit regasifikasi terapung atau Floating Storage Regasification Unit (FSRU) berkapasitas 170.000 m3
ADVERTISEMENT
Proyek yang berlokasi di Cilamaya, Jawa Barat ini pun menjadi proyek terintegrasi gas alam dengan pembangkit listrik atau “LNG to Power” pertama di Asia. Bahkan, menjadi salah satu yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Proyek ini akan dikerjakan anak usaha Pertamina yakni PT Pertamina Power Indonesia (PPI) yang merupakan holding company dari dua project companies IPP Jawa 1. Yakni PT Jawa I Power (JSP) dan PT Jawa Satu Regas (JSR). JSP dibentuk untuk melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik, sedangkan JSR didirikan untuk pengelolaan FSRU.
JSP sendiri merupakan perusahaan konsorsium yang dipimpin PPI. Konsorsium ini beranggotakan Marubeni Corporation, Sojitz Corporation, dan perusahaan lainnya.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PT Pertamina, Heru Setiawan mengatakan, seluruh listrik yang dihasilkan pembangkit listrik tersebut akan dipasok ke PT PLN (Persero) selama 25 tahun. Melalui pengembangan proyek ini, Pertamina grup menjadi partner PLN dalam memasok listrik ke jaringan listrik nasional Jawa dan Bali.
ADVERTISEMENT
“Pembangunan infrastruktur gas dan pembangkit listrik yang terintegrasi dilakukan untuk mewujudkan energi bersih bagi negeri. Selain Jawa 1, Pertamina melalui PPI juga mengembangkan proyek IPP dan energi baru terbarukan lainnya. Sejalan dengan tumbuhnya permintaan pasar, baik di skala nasional maupun internasional,” jelasnya.
Proses pembangunan pembangkit listrik gas terintegrasi ini akan memasuki masa konstruksi (full-scale) pada bulan Desember 2018. Ditandai dengan pelaksanaan ground breaking pada minggu ke-3 Desember 2018.
Konsorsium Jawa I telah menunjuk konsorsium General Electric (GE), Samsung C&T, serta PT Meindo Elang Indah, berturut-turut sebagai kontraktor rekayasa sipil dan konstruksi, pemasok turbin generator, dan kontraktor jalur pipa gas. Sementara, Samsung Heavy Industries ditunjuk untuk pelaksana pembangunan FSRU.
Gedung Pertamina (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Pertamina (Foto: Wikimedia Commons)
Sementara itu, Direktur Utama PPI Ginanjar mengatakan, proyek Jawa I ini terbagi dalam 3 tahapan penting. Antara lain, tahap I (pra proyek sampai dengan Financial Close (FC)), tahap II (konstruksi), dan Tahap III (operasional). Dengan tercapainya FC pada tanggal 5 Desember 2018, maka tahap I proyek sudah berhasil diselesaikan.
ADVERTISEMENT
Ginanjar juga menjelaskan, tantangan PPI berikutnya adalah memastikan tahap konstruksi dapat terlaksana sesuai tata waktu yang ditargetkan COD pada Desember 2021 dan sesuai anggaran.
Soliditas dan koordinasi inter konsorsium (JSP-JSR) dengan para supporting partners, lenders, dan stakeholders merupakan kunci keberhasilan proyek agar dapat berjalan sesuai target. Selain itu, Pertamina juga harus memastikan aspek HSSE yang menjadi komitmen semua pihak terkait.
Proyek Jawa 1 ini menggunakan skema pendanaan non-recourse project financing yakni pengembalian pendanaan solely bersumber dari cashflow yang di-generate oleh proyek. JSP dan JSR mendapatkan pendanaan dari konsorsium Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Nippon Export and Investment Insurance Co., Ltd (NEXI), dan Asian Development Bank (ADB)
Juga dari bank komersil yaitu Mizuho Bank Ltd, MUFG Bank Ltd, Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd, Crédit Agricole Corporate and Investment Bank, dan Société Générale.
ADVERTISEMENT
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Pertamina.