Pertamina Mulai Pengeboran Gas di Jambaran - Tiung Biru

9 Oktober 2019 19:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertamina Mulai Pengeboran Gas di Jambaran-Tiung Biru. Foto: dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina Mulai Pengeboran Gas di Jambaran-Tiung Biru. Foto: dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
PT Pertamina EP Cepu (PEPC) melaksanakan prosesi pengeboran sumur atau Spud In Proyek Pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Bojonegoro. Kegiatan ini dilakukan pada Rabu (9/10). Acara ini dihadiri oleh Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno, Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Dharmawan H Samsu, dan Bupati Bojonegoro Anna Muawanah.
ADVERTISEMENT
Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh PEPC merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan lnfrastruktur Prioritas (KPPIP).
“Tajak sumur ini merupakan capaian kami berikutnya dalam mengawal Proyek Strategis Nasional atau PSN,” ujar Dharmawan Samsu dalam sambutannya di Jambaran East, Bojonegoro, Rabu (9/10).
Kegiatan tajak sumur atau Spud In merupakan rangkaian kegiatan operasi pengeboran, yang mana telah PEPC awali dengan sosialisasi kepada masyarakat Bojonegoro beberapa waktu lalu.
Pertamina Mulai Pengeboran Gas di Jambaran-Tiung Biru. Foto: dok. Pertamina
Kegiatan tajak sumur ini sejalan dengan visi Pertamina sebagai World Class National Energy Company, dimana seluruh kegiatan dalam Proyek JTB ini harus dilakukan dengan penerapan prinsip-prinsip HSSE Excellence. PEPC sebagai operator tunggal wajib mengaplikasikan dan mengintegrasikannya dalam setiap fungsi dan struktur bisnis. Sesuai dengan semboyan HSSE PEPC 'SPIRIT to Zero, Zero Accident, Kami Pilih Bekerja Selamat'.
ADVERTISEMENT
Pengembangan Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran Tiung Biru terdiri beberapa ruang lingkup pekerjaan, seperti pengembangan 4 sumur di Jambaran East, 2 sumur di Jambaran Central, pengerjaan pipa pengumpul sepanjang 6,6 km, pengerjaan fasilitas pemrosesan gas atau Gas Processing Facility (GPF) yang telah mencapai 36,91 persen dan mempunyai kapasitas 330 MMSCFD, pengerjaan jalur pipa fluida yang tersambung dengan CPF Lapangan Banyu Urip, pengerjaan jalur pipa sales gas sepanjang 11,3 km, pembangunan stasiun pengukuran sales gas dan juga pembangunan infrastruktur dan pendukung operasi seperti perkantoran, gudang, bengkel, rumah ibadah dan perumahan.
“Kegiatan operasi pengeboran ini telah dimulai sejak September 2019, yang mana PEPC bekerja sama dengan Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) dalam kegiatan ini,” ujar Direktur Utama PEPC Jamsaton Nababan.
ADVERTISEMENT
PDSI menggunakan Rig Nomor 40.3/DSI 1500-E dengan melibatkan 42 kontraktor dibawah kendali putra-putri terbaik Indonesia.
Jamsaton menambahkan bahwa pekerjaan akan dimulai dari tapak sumur Jambaran East, yang meliputi 3 sumur pemboran baru, yaitu Sumur JAM-3, JAM-5 dan JAM-8. Sedangkan 2 sumur lainnya, terletak di tapak sumur Jambaran Central, yaitu Sumur JAM-6 dan JAM-7.
“Pekerjaan lainnya, adalah mengerjakan re-entry 1 (satu) sumur eksisting, yaitu sumur JAM-4 ST dengan melakukan completion dengan rangkaian pipa produksi yang tahan gas H2S,” pungkas Jamsaton.
Pertamina Mulai Pengeboran Gas di Jambaran-Tiung Biru. Foto: dok. Pertamina
Produksi gas yang dihasilkan oleh Proyek JTB sebesar 192 MMSCFD nantinya akan dialirkan melalui Pipa transmisi Gresik-Semarang. Dengan cadangan gas JTB sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF), JTB diharapkan dapat memberikan multiplier effect, khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) optimis PEPC yang sebelumnya telah menyumbang 25 persen produksi minyak mentah nasional melalui Lapangan Banyu Urip akan menunjukkan komitmen kerjanya dalam mengawal proyek JTB agar selesai sesuai target. Proyek JTB diproyeksikan akan meningkatkan pendapatan negara dari USD 3,61 miliar atau setara dengan Rp 50,54 triliun (kurs dolar Rp 14.000) selama kontrak bagi hasil (PSC).