Pertamina Mundur dari Blok CPP

7 November 2018 21:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeboran minyak dan gas (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeboran minyak dan gas (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) menyatakan mundur dari pengelolaan Blok Coastal Plains and Pekanbaru (CPP). Blok ini akan mengalami terminasi pada 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT
Senior Vice President Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation Pertamina Meidawati mengatakan, mundurnya Pertamina itu karena berbagai pertimbangan seperti kajian dan keekonomian yang tidak sesuai perhitungan perusahaan. Tapi, dia membantah perusahaan tidak mengambil blok terminasi itu karena skema gross split.
Aktivitas pengeboran migas. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas pengeboran migas. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
“Bukan karena skema gross split. Ini bukan menjadi faktor utama, karena di blok lain pun, kami juga menggunakan skema tersebut. Saya rasa dari hasil kajian itu kami memutuskan untuk tidak mengambil CPP,” kata Meidawati di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (7/11).
Dengan mundurnya Pertamina, berarti pengelolaaan Blok CPP akan dialihkan ke PT Bumi Siak Pusako dengan hak partisipasi sebesar 100 persen. Untuk bisa mendapatkan blok ini, pemerintah telah menetapkan bonus tanda tangan sebesar USD 10 juta. Ditambah lagi dengan Komitmen Kerja Pasti sebesar USD 130,41 juta.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Blok CPP masih dikelola bersama antara Bumi Siak Pusako bersama dengan PT Pertamina. Produksi rata-rata Blok CPP sampai 15 Agustus 2018 mencapai 10.420 barel per hari (bph) untuk minyak dan kondensat.