Pertamina Optimistis Raup Laba Tahun Ini saat Harga Minyak Mentah Naik

17 Oktober 2018 20:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kilang Balongan milik PT Pertamina RU-VI, Cirebon, Jawa Barat. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kilang Balongan milik PT Pertamina RU-VI, Cirebon, Jawa Barat. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) optimistis mampu meraup laba di akhir tahun. Optimisme tersebut di tengah harga minyak dunia yang mengalami kenaikan dan gejolak nilai tukar rupiah.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan Pertamina, Pahala N Mansury mengatakan, berdasarkan perkiraannya, perusahaan masih akan membukukan laba untuk laporan keuangan tahun ini. Dengan begitu, kata dia, sampai akhir 2018 Pertamina masih meraup keuntungan atas kegiatan usaha pada tahun ini. Tapi dia tidak menyebutkan berapa target laba akan dikejar.
‎"Prognosa kita sampai dengan saat ini Pertamina masih akan membukukan laba untuk 2018. Harapan kita sampai dengan akhir tahun nanti kita masih bisa bukukan laba," ujar Pahala saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/10).
Meski masih meraup untung, menurut Pahala, nilainya tahun ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Pada tahun lalu, Pertamina berhasil meraup laba sebesar USD 2,4 miliar.
Pahala N. Mansury. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pahala N. Mansury. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
"Engggak bisa kasih angka. Saya enggak hafal angkanya. Masih akan positif insyaallah‎," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Pertamina juga berencana akan menerbitkan surat utang global (global bond). Hal ini dilakukan untuk menambah modal anggaran belanja perusahaan (capitak expenditure/capex) dalam periode jangka panjang‎. Penerbitan global bond akan diumumkan pada tahun ini, setelah rencana kerja perusahaan ditetapkan.
"Kita akan umumkan segera. Kita akan lakukan di tahun ini dan kita akan umumkan begitu rencana tersebut. Belum bisa disampaikan jumlahnya.‎ Ini memang rencana kita untuk bisamencari sumber pendanaan, jumlah capex kita kedepan cukup tinggi," jelasnya.
Sebelumnya. Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan bahwa Pertamina akan menerbitkan global bond untuk membayar ambil alih Blok Rokan. Utang tersebut merupakan pinjaman dari bank luar negeri dengan tenor jangka menengah.
"Kami sedang menjajaki obligasi global untuk Pertamina. Dengan memenangkan Rokan, kan Pertamina harus bayar bonus tanda tangan sebesar USD 784 juta, nah itu kami akan tarik pinjaman jangka menengah dari bank luar negeri (offshore), sehingga (pinjaman) berbasis dolar AS, karena harus bayar ke negara juga dolar AS," ungkap Rini beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT