Pertamina Punya WK Migas Baru Produksinya 31.000 Barel per Hari

6 September 2018 9:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi (dua dari kanan), menyerahkan kontrak pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Migas Southeast Sumatera (SES) dari pengelola lama CNOOC SES Ltd kepada PT Pertamina Hulu Energi, Kamis (06/09/2018). (Foto: Dok. SKK Migas)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi (dua dari kanan), menyerahkan kontrak pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Migas Southeast Sumatera (SES) dari pengelola lama CNOOC SES Ltd kepada PT Pertamina Hulu Energi, Kamis (06/09/2018). (Foto: Dok. SKK Migas)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi (PHE), resmi mengambil alih pengelolaan wilayah kerja (WK) migas Southeast Sumatra (SES), dari operator lama CNOOC SES Ltd. Pengelolaan PHE di SES berlaku efektif mulai Kamis (6/9) pukul 00.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Seremoni alih kelola dilakukan di Pulau Pabelokan, Kabupaten Kepulauan Seribu, yang menjadi salah satu lokasi penting dalam operasi lepas pantai di WK SES. Selanjutnya, wilayah kerja migas ini dioperasikan oleh PHE Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) sebagai operator baru.
Acara serah terima pengelolaan tersebut, dihadiri oleh Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Dharmawan Samsu, dan PTH Direktur Utama PHE Huddie Dewanto. Bersamaan dengan ini, para pekerja CNOOC SES Ltd juga beralih menjadi karyawan PHE OSES.
WK SES merupakan salah satu penghasil minyak dan gas bumi terbesar di Indonesia. Sepanjang 2018 hingga Agustus 2018, tercatat produksi minyak dan gas bumi di WK SES sebesar 31.120 barel per hari (bph) dan 137,5 juta standard kaki kubik per hari (mmscfd).
ADVERTISEMENT
“WK SES memiliki nilai strategis dalam industri migas di tanah air dalam mendukung pencapaian target produksi nasional untuk mencapai ketahanan energi nasional,” ujar Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Dharmawan Samsu.
Ilustrasi kegiatan Offshore (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kegiatan Offshore (Foto: Pixabay)
Hasil produksi gas lapangan SES digunakan untuk pembangkit listrik milik PLN di Cilegon. Sedangkan produksi minyak dari WK SES sebelum alih kelola diekspor seluruhnya. Namun, setelah alih kelola oleh PHE OSES, seluruh produksi minyak akan diproses sepenuhnya di kilang-kilang Pertamina untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dalam negeri.
Untuk memastikan kelancaran alih kelola pasca-terminasi, Pertamina Hulu Energi telah melakukan kajian operasi dan Quality, Health, Safety, Security & Environment (QHSSE) serta beberapa kali melakukan kunjungan lapangan.
“WK SES merupakan lapangan yang telah mature, sehingga berbagai kajian terkait QHSSE penting agar PHE bisa mengimplementasikan operational excellence di lapangan SES,” ujar PTH Direktur Utama PHE Huddie Dewanto.
ADVERTISEMENT
Wilayah Kerja SES merupakan salah satu pioneer dalam kontrak bagi hasil (PSC) lepas pantai di Indonesia. Kontrak bagi hasil WK SES ditandatangani pertama kali pada 6 September 1968 atau kini telah berusia 50 tahun. Selama beroperasi, WK SES pernah mengalami masa puncak produksi pada Juli 1991 dengan produksi harian sebesar 244.340 bph.
Namun dalam empat tahun terakhir, tercatat produksi di WK SES stabil dan cenderung menurun di kisaran 31 ribu bph karena adanya natural decline.
Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi (kiri), menyerahkan kontrak pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Migas Southeast Sumatera (SES) dari pengelola lama CNOOC SES Ltd kepada PT Pertamina Hulu Energi, Kamis (06/09/2018). (Foto: Dok. SKK Migas)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi (kiri), menyerahkan kontrak pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Migas Southeast Sumatera (SES) dari pengelola lama CNOOC SES Ltd kepada PT Pertamina Hulu Energi, Kamis (06/09/2018). (Foto: Dok. SKK Migas)
Pada 20 April 2018, Pertamina mendapatkan penugasan pemerintah untuk mengelola 8 WK yang habis masa kontraknya di tahun 2018. Seratus persen participating interest delapan blok tersebut, salah satunya WK SES diserahkan kepada Pertamina, dimana secara jangka panjang lapangan yang sudah cukup lama dikelola tersebut, diharapkan dapat memberikan nilai positif bagi ketahanan energi nasional.
ADVERTISEMENT
Seperti diungkapkan Kepala SKK Migas, “Dengan sistem kontrak kerja sama gross split, PHE OSES diharapkan dapat berproduksi dengan lebih efektif dan efisien. Komitmen Pasti tiga tahun WK SES sebesar US$130 juta, baik untuk kegiatan eksploitasi maupun eksplorasi diharapkan dapat menambah cadangan terbukti juga meningkatkan produksi,” ucap Amien.