Pertamina Siap Kelola Blok Migas Terminasi 2019

11 Mei 2018 21:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) siap kelola blok migas (wilayah kerja) yang habis masa kontraknya/terminasi 2019 yang ditetapkan Kementerian ESDM pada hari ini. Pada tahun 2019 akan ada empat blok migas terminasi yakni Pendopo dan Raja, Bula, Seram non Bula dan Jambi Merang. Hari ini, Pertamina mendapatkan penugasan untuk mengelola dua blok migas, yakni Pendopo dan Raja, serta Jambi Merang.
ADVERTISEMENT
Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menyatakan, Pertamina sebagai BUMN siap menjalankan keputusan Pemerintah terkait penetapan pengelolaan dua wilayah kerja migas tersebut dan siap melakukan kerjasama dengan operator lain termasuk melibatkan Pemerintah Daerah.
“Ini merupakan keputusan pemerintah dan kami menerima amanat tersebut, bagaimanapun juga penyerahan WK terminasi kepada Pertamina sudah melewati pertimbangan yang matang dari pemerintah, dan tentunya untuk kepentingan negara,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (11/5).
Wilayah Kerja Pendopo dan Raja yang akan berakhir kontraknya pada 5 Juli 2019, saat ini dikelola oleh Joint Operation Body (JOB) PT Pertamina (Persero) dengan Golden Spike Energy Indonesia dengan kepemilikan masing-masing 50% di luar Participating Interest (PI) daerah. Kemudian, Jambi Merang yang kontraknya akan habis pada 9 Februari 2019, dikelola oleh Talisman dan PI dimiliki oleh Pertamina dan Pacific Oil and Gas.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Adiatma menyatakan, sebelumnya Pertamina telah menerima penugasan dari pemerintah untuk mengelola 100% participating interest dari delapan blok migas terminasi pada 20 April lalu. Kedelapan blok migas tersebut adalah North Sumatera Offshore (NSO), Ogan Komering, Southeast Sumatera, Tuban, East Kalimantan, Attaka, Tengah dan Sanga-sanga.
“Diperkirakan delapan lapangan tersebut masih berproduksi sekitar 100 ribu boepd, terdiri dari 50 ribu boepd minyak dan 515 mmscfd (Million Standard Cubic Feet per Day) gas,” ujar Adiatma.
Ke-8 blok akan dikelola menggunakan mekanisme gross split, dimana investasi selama 3 tahun sebesar USD 556,450 juta dan Pertamina telah membayar signature bonus sebesar USD 33,5 juta. Saat ini proses transisi tengah berjalan, dimana sebelum ke-8 blok tersebut terminasi, Pertamina juga memiliki PI disana. Sedangkan untuk Blok WK Tengah akan menjadi bagian dari WK Mahakam.
ADVERTISEMENT