Pertamina Targetkan Bangun 29 Titik BBM Satu Harga di 2019
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Manajer Fuel Retail Marketing Pertamina (Persero) MOR VIII, Zibali Hisbul Masih mengatakan pihaknya menargetkan 29 titik baru BBM Satu Harga yang meliputi 6 titik di NTB, 11 di NTT, 2 di Kalimantan Barat, 5 di Kalimantan Tengah, 1 di Kalimatan Utara, 1 di Maluku Utara, dan 3 di Maluku.
“Kami perlu luruskan ya, Satu Harga itu di penyalur bukan pengecer, dengan harga itu masyarakat akan kian terbantu dalam percepatan ekonomi,” ujarnya di sela Ngobrol Santai BBM Satu Harga di Kafe Hongkong Menteng, Jakarta, Selasa (30/10).
Zibali yang juga Koordinator BBM Satu Harga itu menambahkan evaluasi dari operasional penyaluran BBM Satu Harga selama ini terkendala oleh berbagai hal. Seperti, gangguan cuaca, pengecer, hingga konflik sosial dan keamanan.
ADVERTISEMENT
Ia menuturkan, gangguan cuaca pengiriman BBM utamanya banyak terjadi jika medan yang ditempuh ke daerah 3T cukup sulit. Misalnya harus melewati jalur darat yang terjal, jalur udara hingga laut.
“Tindak lanjutnya kami monitoring stok dan kondisi cuaca untuk penyesuaian penjadwalan pengiriman BBM, serta build up stock di lembaga penyalur saat kondisi baik,” ucapnya.
Sementara persoalan pengecer, Zibali mengungkapkan adanya pengecer yang bermain harga atau menimbun stok dapat menjadi kendala.
“Seperti di Jayawijaya itu bagus, Pemdanya ngasih kartu jatah gitu jadi pengecer lebih terarah,” imbuhnya.
Ada pula konflik sosial dam keamanan terjadi karena adanya perang suku yang terjadi hingga menyebabkan gangguan pada operasional penyaluran BBM Satu Harga.
“Untuk itu, kami telah menyiapkan Lembaga Penyalur yang baru dengan lokasi yang berbeda namun masih dalam kabupaten yang sama,” paparnya.
ADVERTISEMENT
BBM Satu Harga merupakan program yang menjadi perhatian khusus pemerintah agar masyarakat yang tinggal di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) bisa merasakan harga BBM sesuai ketentuan pemerintah seharga Rp 6.450 secara merata.